Mohon tunggu...
Trip Pilihan

Lagi-lagi Lombok

28 September 2018   11:02 Diperbarui: 28 September 2018   14:16 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menikmati Benang Kelambu (Koleksi Pribadi)

Hari terakhir adek - adek tingkatku di Lombok dilanda keletihan karena dihari sebelumnya mereka menghabiskan waktu pagi, siang dan malam di Gili Trawangan. Namun ditengah keletihan yang melanda, semangat untuk meng - eksplore Pulau Lombok masih menggebu - gebu karena "masa iya jauh - jauh dari Malang hanya menikmati Gili Trawangan saja padahal Lombok memiliki banyak tempat indah". 

Akhirnya dari pendapat mereka tersebut aku mencoba membuat trip yang dekat, indah dan yang paling penting bagi mereka adalah low budget mengingat gemerlap Gili Trawangan ternyata membuat mereka kebablasan . Nah, dari pada berpanjang lebar dan penasaran yuk ikuti bagaimana petualangan kami !

TIRAI ALAM
Berbicara tentang Pulau Lombok memang tiada habis - habisnya, mulai dari pantai hingga gunung semuanya ada. Seperti trip pertama yang akan kami ceritakan ini yaitu obyek wisata Air Terjun Benang Kelambu yang terletak di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani daerah administrasi Desa Aik Berik.Obyek wisata air terjun ini terbilang cukup dekat dari Kota Praya, Kabupaten Lombok Tengah karena dapat ditempuh dalam waktu 40 menit menggunakan sepeda motor untuk sampai di pos registrasi/parkir yang kemudian dilanjut dengan tracking jalur. 

Terdapat 2 jalur tracking untuk mencapai Benang Kelambu. Jalur tracking pertama (yang kami gunakan) yaitu jalur tracking dengan waktu tempuh hingga sampai ke lokasi relatif, karena jika giat berolahraga waktu tempuh kurang lebih 30 menit saja, namun jika sebaliknya 1 jam perjalanan pun belum tentu sampai karena akan banyak istirahat mengingat jalannya cukup terjal.

Mengenai tempat istirahat, jangan khawatir karena dalam perjalanan terdapat warung - warung yang dapat digunakan sebagai tempat istirahat. Kemudian jalur tracking kedua, waktu tempuh relatif sama dengan jalur tracking pertama, namun dijalur ini kita bisa menggunakan ojek dengan waktu tempuh kurang lebih 5 menit saja. 

Keunikan dari air terjun ini dibandingkan dengan air terjun - air terjun lainnya adalah aliran air yang terjun seakan - akan seperti benang - benang tirai atau kelambu sehingga itulah mengapa nama air terjun ini dinamakan Benang Kelambu. Hal - hal yang bisa kita lakukan di air terjun ini cukup beragam, mulai dari duduk - duduk santai menikmati kesejukan dan kesegaran hembusan angin khas air terjun diiringi kopi hangat dan snack, ber - selfie ria, melatih skill menggunaan kamera profesional DSLR atau berenang di kolam yang telah dibuat oleh masyarakat setempat. Mengenai fasilitas lain, Air Terjun Benang Stokel telah menyediakan kamar ganti dan sebuah Berugak (saung) yang dapat digunakan sebagai tempat beribadah. Selain itu yang terpenting prasarana kebersihan seperti tong sampah telah disediakan.

Total biaya yang dikeluarkan untuk menikmati obyek wisata Air Terjun Benang Kelambu sebesar Rp. 15000 dengan rincian biaya parkir Rp. 2000 per motor, registrasi masuk kawasan sebesar Rp. 10000 per orang. Kemudian untuk harga - harga makanan yang akan dibawa ke air terjun sangat terjangkau misal seperti pisang goreng hanya Rp. 500 per biji itupun dengan ukuran jumbo (maklum masyarakat di obyek wisata ini banyak berkebun Pisang).

FULL of PHILOSOPHICAL
Next trip, menuju Dusun Sade, Desa Rembitan, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah. Waktu tempuh dari tempat registrasi Benang Kelambu kurang lebih sekitar 1 jam saja. Hal menarik yang dapat kita nikmati di Dusun Sade ini adalah rumah - rumah tradisional Suku Sasak yang masih dilestarikan oleh masyarakat hingga saat ini yang kaya akan nilai -nilai filosofis. 

Nilai filosofis tersebut seperti konstruksi rumah yang terkait dengan perspektif Islam misal seperti anak tangga yang menghubungkan Bale Dalem dan Bale Luar sebanyak 3 buah. 3 buah anak tangga ini menjadi simbol daur hidup masyarakat Suku Sasak yaitu mulai dari lahir, berkembang, dan mati. Selain itu pembagian ruang antara Bale Dalem dan Bale Luar memiliki maksud dan fungsi tertentu.

 Seperti Bale Dalem yang difungsikan sebagai tempat wanita dan/atau anak perempuan beraktifitas jika berada rumah. Hal tersebut bukan tanpa alasan melainkan karena wanita merupakan insan yang sangat dihormati dan perlu dijaga oleh masyarakat Suku Sasak, sehingga ruangannya terletak dibagian paling dalam atau berada lebih tinggi dibandingkan Bale Luar (tempat pria dan/atau anak laki - laki).Kemudian tamu pun harus merunduk bila memasuki pintu rumah yang relatif pendek yang secara tidak langsung mengisyaratkan sebuah etika atau wujud penghormatan kepada tuan rumah dari sang tamu.

Tampak Samping Bale Suku Sasak (Koleksi Pribadi)
Tampak Samping Bale Suku Sasak (Koleksi Pribadi)
Tak hanya itu, hal unik lain dapat kita temui dari rumah tradisional Suku Sasak Sade adalah bahan - bahan konstruksi rumah berasal dari alam yang memiliki makna bahwa kebutuhan hidup manusia sebenarnya sudah disediakan oleh Tuhan melalui alam-Nya. Kebutuhan tersebut misalnya seperti atap yang berasal dari alang - alang, dinding dari bambu, tiang dari kayu, lantai dari campuran tanah liat, sekam padi dan kotoran Sapi. Kotoran Sapi? Iya, lantai di rumah Suku Sasak ini memang menggunakan campuran kotoran Sapi dengan alasan kotoran tersebut dapat menjaga suhu ruangan agar tetap hangat dan konon dengan menggunakan kotoran Sapi tersebut meniadakan keberadaan nyamuk. 

Namun walaupun demikian, penggunaan kotoran Sapi tidak menimbulkan bau. Selain rumah tradisional yang kaya akan nilai filosofis, hal - hal lain dapat kita temui di Dusun Sade adalah kerajinan - kerajinan tangan seperti Gelang, Tas, Ikat Kepala, Kain Songket dan lain - lain dengan harga bervariasi mulai dari 5 ribuan hingga ratusan ribu rupiah tergantung keunikan dan kesulitan pembuatan.


Mengenai biaya selama berkunjung di Desa Sade tidak memiliki patokan khusus, karena untuk menikmati keunikan desa hanya membayar seikhlasnya begitu juga dengan guide - guide yang senantiasa menemani selama berkunjung. Terkait fasilitas, disini telah disediakan tempat parkir gratis yang cukup luas dan masjid.

PENUTUP YANG SEMPURNA !
Setelah mengunjungi Dusun Sade, trip terakhir yang kami kunjungi adalah Bukit Merese. Bukit yang dapat ditempuh kurang lebih 20 menit dari Dusun Sade dan masuk daerah administrasi Desa Kuta, Lombok Tengah ini merupakan ikon baru Pulau Lombok karena menjadi salah satu tempat terbaik menikmati sunset. 

Hal menarik lain yang dapat kita nikmati di Bukit Merese selain sunset nya adalah banyaknya hewan - hewan ternak masyarakat berupa Sapi atau Kerbau yang dilepas begitu saja untuk mencari rumput di atas bukit sehingga menjadi obyek menarik untuk ber selfie atau hanya sekedar mendokumentasikan saja. Mengenai fasilitas publik, ditempat ini masih sangat minim bahkan bisa dikatakan tidak ada misalnya saja seperti tong sampah, namun untuk hal - hal lain seperti warung dengan produk andalan berupa buah Kelapa Muda sudah dapat ditemui dengan harga Rp. 5000 per buah (sangat terjangkau).

Mengenai biaya selama berkunjung di Bukit Merese hanya sebesar Rp. 5000 saja (parkir motor), kemudian untuk mobil dikenai tarif sebesar Rp. 10000 saja. Nah ini lah cerita petualangan yang kami berikan. Tips & trik jika ingin berpetualang ke tempat yang dekat, indah dan berbiaya minim seperti kami sebenarnya cukup sederhana, cukup inventaris tempat - tempat menarik didaerahmu dan catat sebanyak mungkin informasi dari tempat tersebut karena sebenarnya tanpa pergi jauh, daerah disekitar kita pasti memiliki potensi luar biasa untuk dinikmati, sekian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun