Mohon tunggu...
Trip Pilihan

Lagi-lagi Lombok

28 September 2018   11:02 Diperbarui: 28 September 2018   14:16 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menikmati Benang Kelambu (Koleksi Pribadi)

Tampak Samping Bale Suku Sasak (Koleksi Pribadi)
Tampak Samping Bale Suku Sasak (Koleksi Pribadi)
Tak hanya itu, hal unik lain dapat kita temui dari rumah tradisional Suku Sasak Sade adalah bahan - bahan konstruksi rumah berasal dari alam yang memiliki makna bahwa kebutuhan hidup manusia sebenarnya sudah disediakan oleh Tuhan melalui alam-Nya. Kebutuhan tersebut misalnya seperti atap yang berasal dari alang - alang, dinding dari bambu, tiang dari kayu, lantai dari campuran tanah liat, sekam padi dan kotoran Sapi. Kotoran Sapi? Iya, lantai di rumah Suku Sasak ini memang menggunakan campuran kotoran Sapi dengan alasan kotoran tersebut dapat menjaga suhu ruangan agar tetap hangat dan konon dengan menggunakan kotoran Sapi tersebut meniadakan keberadaan nyamuk. 

Namun walaupun demikian, penggunaan kotoran Sapi tidak menimbulkan bau. Selain rumah tradisional yang kaya akan nilai filosofis, hal - hal lain dapat kita temui di Dusun Sade adalah kerajinan - kerajinan tangan seperti Gelang, Tas, Ikat Kepala, Kain Songket dan lain - lain dengan harga bervariasi mulai dari 5 ribuan hingga ratusan ribu rupiah tergantung keunikan dan kesulitan pembuatan.


Mengenai biaya selama berkunjung di Desa Sade tidak memiliki patokan khusus, karena untuk menikmati keunikan desa hanya membayar seikhlasnya begitu juga dengan guide - guide yang senantiasa menemani selama berkunjung. Terkait fasilitas, disini telah disediakan tempat parkir gratis yang cukup luas dan masjid.

PENUTUP YANG SEMPURNA !
Setelah mengunjungi Dusun Sade, trip terakhir yang kami kunjungi adalah Bukit Merese. Bukit yang dapat ditempuh kurang lebih 20 menit dari Dusun Sade dan masuk daerah administrasi Desa Kuta, Lombok Tengah ini merupakan ikon baru Pulau Lombok karena menjadi salah satu tempat terbaik menikmati sunset. 

Hal menarik lain yang dapat kita nikmati di Bukit Merese selain sunset nya adalah banyaknya hewan - hewan ternak masyarakat berupa Sapi atau Kerbau yang dilepas begitu saja untuk mencari rumput di atas bukit sehingga menjadi obyek menarik untuk ber selfie atau hanya sekedar mendokumentasikan saja. Mengenai fasilitas publik, ditempat ini masih sangat minim bahkan bisa dikatakan tidak ada misalnya saja seperti tong sampah, namun untuk hal - hal lain seperti warung dengan produk andalan berupa buah Kelapa Muda sudah dapat ditemui dengan harga Rp. 5000 per buah (sangat terjangkau).

Mengenai biaya selama berkunjung di Bukit Merese hanya sebesar Rp. 5000 saja (parkir motor), kemudian untuk mobil dikenai tarif sebesar Rp. 10000 saja. Nah ini lah cerita petualangan yang kami berikan. Tips & trik jika ingin berpetualang ke tempat yang dekat, indah dan berbiaya minim seperti kami sebenarnya cukup sederhana, cukup inventaris tempat - tempat menarik didaerahmu dan catat sebanyak mungkin informasi dari tempat tersebut karena sebenarnya tanpa pergi jauh, daerah disekitar kita pasti memiliki potensi luar biasa untuk dinikmati, sekian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun