Mohon tunggu...
Lunna See
Lunna See Mohon Tunggu... -

"Pergilah ke mana hati membawamu" // Facebook : Lunna See

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Janda Kembang!

29 November 2015   11:56 Diperbarui: 29 November 2015   21:00 861
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di sini. Maksudnya tempat ini. Ujung jalan kampung menuju hutan dan sungai. Aku biasa duduk istirahat di sini sejenak sebelum memasuki perkampungan. Ada batu besar yang menjadi tempat untuk duduk melepas lelah.

Sumi pergi meninggalkan tanya di benakku. Lekuk-lekuk tubuhnya yang berbalut kain bahkan tak sempat aku perhatikan.

Nanti malam?
Tapi jam berapa?

***

Aku tidak tau pasti jam berapa, yang jelas selepas isya tadi aku sudah berada di sini. Menunggu Sumi. Apa gerangan yang akan ia lakukan. Sehingga butuh bantuanku?

Sekira jam delapan. Batang tubuh Sumi sudah terpampang di hadapanku dengan nafas tersengal-sengal. Karena ia jalan setengah berlari.

"Maaf, mas. Telat dikit"
Katanya. Aku tak terlalu mempermasalahkan. Di tangan kanannya ada obor dari batang bambu yang menyala terang. Sementara tangan kirinya membawa sebungkus plastik hitam. Entah apa isinya.

"Ikuti aku, mas"
Katanya.

Bagaikan kerbau dicocok hidungnya, aku mengikuti langkah Sumi dari belakang. Si janda kembang yang jadi incaran kaum hidung belang di kampung ini.

Sepanjang jalan kami tetap diam. Aku bahkan tak memperhatikan ke arah mana Sumi mengajakku. Aku terlalu sibuk memandang keindahan tubuhnya dari belakang. Aku memang ngeres. Terlalu sayang pahatan Tuhan yang seindah ini untuk aku lewatkan.

"Sudah sampai, mas" .
Bisiknya. Aku terkesiap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun