Mohon tunggu...
Husnul Basri
Husnul Basri Mohon Tunggu... Lainnya - 04

Investasikanlah pikiranmu dengan cara menulis. @jendral_004 @yii mamiq 0017454005 (Sinarmas)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

"kupilih dua-duanya" sepenggal kisah KKN-ku

29 Juni 2024   20:05 Diperbarui: 1 Juli 2024   15:45 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebenarnya firda juga sama, aku berkeyakinan dia mungkin saja memaafkanku tapi mungkin tidak akan menerima perasaanku. Maka dari itu, tujuan utama memang hanya meminta maaf kepada mereka that's it. Bedanya ila dengan firda adalah ila itu sudah tidak memberikan ruang sama sekali kepadaku untuk dapat mengungkapkan perasaanku kepadanya, jadi sebelum aku ngomongin tentang itu, dia sudah mematikan langkahku terlebih dahulu. Sedangkan firda nggak, jawaban dari firda bisa dibilang ada kebingungan didalamnya, ada pertengkaran hati dan pikiran dalam dirinya, sehingga jawabannya selalu menggantung dan umpan lambung. Melihat kesempatan itu, akupun tidak menyia-nyiakan, meskipun aku yakin dia pasti akan menolak, tapi diluar dugaan, dia malah menerima cintaku, padahal dia udah tau kalua aku sudah punya pasangan dan berbohong  kepadanya selama ini.

"Pagi ini, langit di ufuk timur dipenuhi dengan rona jingga,

Tidak terasa sang mentaripun ingin menunjukkan eksistensinya,

Curhatanku yang begitu panjang tadi malam bersama sang malam, tentang seseorang yang mampu membuatku terbang, tentang seseorang yang mampu membuatku melayang, tentang seseorang yang mampu membuatku terbayang-bayang.

Iya kamu benar, aku sedang jatuh cinta padanya malam, perintahkan angin malam untuk menyampaikan salamku kepada tuhan, terimakasih atas rasa yang telah diberikan.

Berawal dari pertemuan dua pasang mata yang berlainan, menyalurkan isyarat hati akan kehangatan dan kerinduan. Mulut diam tanpa sepatah kata, tapi mata mewakili segalanya, bahkan mampu berkata, Aku Mencintaimu ......"

(sepenggal puisi yang kubuat setelah berhasil mendapatkan cintanya firda malam itu)

Akhirnya kami berdua resmi pacaran pada saat itu, tapi dengan kesepakatan hubungan ini harus dirahasiakan, tidak boleh bocor kesiapapun. Dan selama KKN berlangsung, kami tetap merahasiakan hubungan itu, meskipun kadang sering dicurigai sama temen-temen bahkan andi sendiri juga curiga kepadaku, tapi aku terus meyakinkan mereka tentunya dengan caraku.

sebenrnya cerita ini sangat panjang, banyak drama, banyak cerita-cerita yang seru yang belum aku ceritakan, bahkan sebenarnya ini hanya gambaran singkat saja, justru yang paling epic itu setelah perasaanku diterima sama firda, aku menjalani hubungan dengan dua orang, tapi yang temen-temen tau, aku itu berhubungan degan satu orang saja, dan sampai kita selesai KKN, rahasia itu masih tetap terjaga, tapi saya rasa tidak mungkin juga saya menceritakan itu secara detail meskipun bisa saja aku lakukan, akan tetapi meskipun teman-teman cukup membaca cerita yang aku tulis ini, aku yakin teman-teman juga bisa menyelami dan masuk ke cerita ini seolah-olah menyaksikan langsung sepenggal kisah drama KKN ku. 

perlu diketahui oleh teman-teman terkadang perasaan cinta itu hadir di waktu dan dengan cara yang tidak disangka-sangka, aku juga tidak pernah lupa dengan curhatan andi temanku tentang perasaanya kepada firda, 

Terakhir, aku mengucapkan terimakasih kepada kompasiana yang telah menyelenggarakan event ini, mungkin tanpa adanya event ini, kisahku hanya tersimpan di file kenangan, tapi dengan adanya event ini, kisah KKN ku akhirnya tertuang dalam bentuk tulisan. Kepada siapa saja yang nantinya akan membaca sepenggal true story ini, saya berharap kalian bisa menikmatinya, kalaupun tidak, aku berharap mohon dimaafkan.

Sekian dan terimakasih......

  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun