Mohon tunggu...
L. Wahyu Putra Utama
L. Wahyu Putra Utama Mohon Tunggu... Editor -

Pelajar

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Saat Tuhan Bermain Dadu: Alam Semesta dan Tuhan dalam Narasi Stephen Hawking

30 Oktober 2018   16:10 Diperbarui: 30 Oktober 2018   16:18 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Judul tulisan ini bukan berisi pesimisme atau doktrin Marxis bahwa Tuhan sebagai candu dan bukan pula tentang landasan epistemologis-eksistensial tentang dzat maha agung (ultimate concern)-kehadiran Tuhan yang telah lama diperbincangkan atau ingin membenturkan keyakinan (beliefs) antara kaum beragama dengan kebebasan rasional ala Rennaisans (upaya terbebas dari ikatan Gereja) dalam arti tradisional, melainkan judul di atas adalah materi kuliah dari salah satu ilmuan terbesar abad-21 Stephen  Hawking yang berusaha menjelaskan alam semesta (universe) dan negasi ketuhanan.

Memang hasilnya, kontroversial, Hawking melalui "The Grand Design" mengakui dirinya anti-Tuhan (ateis), tapi meski demikian justru aspek inilah yang menarik. Tulisan ini akan menghubungkan logika Hawking tentang nihilisme dan kehadiran Tuhan di luar ruang dan waktu sekaligus melakukan harmonisasi antara ilmu pengetahuain saintifik dengan spiritualitas yang selama ini menemui jalan buntu.  

Benar, Stephen Hawking fisikawan teoritis Inggris dengan karya monumentalnya "A Brief History of Time" telah melanggengkan namanya sebagai ilmuan imajinatif paling berpengaruh di zaman modern, disejajarkan dengan Paul Dirac, Richard Feynman, Erwin Schrdinger dan tentu saja Albert Einstein. 

Bagaimana mungkin, Hawking yang menderita penyakit Neuron Amyotrophic Leteral yang membuatnya hampir tidak dapat bergerak dan bicara mampu melahirkan landasan teoritis ilmiah luar biasa yang diakui ilmuan dunia, yang jelas dibalik keterbatasan itu Tuhan memberikan "anugrah" yang membuat ia dikenal sepanjang masa sebagai ilmuan terbesar dalam sejarah umat manusia. 

Namun, sayang anugrah itu membuatnya alergi dengan kata Tuhan, seandainya Hawking lahir di Indonesia, mungkin ia telah menjadi ulama dan sekaligus ilmuan. Tentu, namanya bukan Hawking, mungkin saja, Sujono atau Tejo. Entahlah!!

Mmembincang Ruang dan Waktu 

Dalam buku berjudul "Stephen Hawking and The Mind of God" Peter Coles mengutarakan eksistensi singularitas (partikel terkecil di alam semesta) atau disebut dengan partikel Tuhan. Dalam hipotesisnya berupaya mempertanyakan konsep  mengenai ruang dan waktu. 

Semua orang familiar dengan waktu, karena waktu menggambarkan suatu peristiwa yang selalu diselingi dengan peristiwa lain dan terikat dengan rantai sebab-akibat. Pertanyaan sederhana tentang ruang dan waktu misalnya apakah semua waktu bisa diukur dengan pengukur waktu? Pertanyaan ini nampaknya sederhana, namun membutuhkan jawaban ontologis kuat.

Konsep ruang dan waktu yang absolut telah menjadi diskursus dikalangan para ahli, terlebih fisikawan. Albert Einestein melalui teori relativitasnya memberi permisalan sederhana bahwa sebenarnya ruang dan waktu itu berbeda. 

Misalkan saja kita  melakukan perjalanan ke bagian utara atau selatan, timur dan barat, tapi kita hanya bergerak maju dan tidak bisa memutar waktu ke belakang atau apa yang kita lakukan saat ini menyebabkan akibat setelahnya, namun kita tidak mempertimbangkan dua tempat berbeda pada saat yang sama mempengaruhi satu sama lain.

Stephen Hawking meletakkan asas brilian tentang waktu dan ruang serta bagaimana cara kerja alam semesta. Hal paling spektakuler yang dilakukan Hawking mengkerucut pada batas akhir pemikiran itu sendiri yaitu tentang alam semesta dan Tuhan dan menyebut gagasannya tentang "theory of everything". 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun