Mohon tunggu...
Lalu PatriawanAlwih
Lalu PatriawanAlwih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - Postgraduate Universitas Mercubuana

Lalu patriawan Alwih - NIM : 55522110029 - Jurusan Magister Akuntansi - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Mata Kuliah Pemeriksaan Pajak - Dosen Pengampu : Prof. Dr. Apollo.M.Si.AK.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kuis K13 - Proses Auditing Sektor Usaha Perkebunan Sawit pada PT Pandawa Kurawa

6 Juli 2024   15:03 Diperbarui: 6 Juli 2024   15:07 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Menjumlahkan hasil: Log(27) + log(16) = 3 + 2 = 5

Jadi, KAP Meruya Ilir menetapkan nilai materialitas pertimbangan auditor sebesar 5 untuk PT Pandawa Kurawa.

Interpretasi dalam konteks audit:

1. Konsep Materialitas:
Materialitas dalam audit adalah konsep yang mengacu pada seberapa signifikan suatu kesalahan atau kelalaian dalam laporan keuangan dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna laporan tersebut.

2. Nilai 5 sebagai Materialitas:

  • Dalam konteks ini, nilai 5 mungkin digunakan sebagai threshold atau ambang batas untuk menentukan apakah suatu temuan audit dianggap material atau tidak.
  • Ini bisa diinterpretasikan dalam berbagai cara, tergantung pada kebijakan KAP Meruya Ilir dan karakteristik PT Pandawa Kurawa. Beberapa interpretasi mungkin:
    a. Persentase: Nilai 5 mungkin berarti 5% dari total aset atau pendapatan.
    b. Skala: Mungkin menggunakan skala 1-10, dimana 5 adalah titik tengah untuk materialitas.
    c. Jumlah absolut: Mungkin mengacu pada jumlah uang tertentu (misalnya, 5 juta rupiah).

3. Implikasi untuk Audit:

  • Temuan audit yang nilainya di atas 5 (sesuai interpretasi yang digunakan) akan dianggap material dan memerlukan perhatian khusus.
  • Temuan di bawah 5 mungkin dianggap tidak material, tapi tetap perlu dipertimbangkan dalam konteks keseluruhan audit.

4. Fleksibilitas: 

Penting untuk dicatat bahwa materialitas bukan angka yang kaku. Auditor dari KAP Meruya Ilir harus menggunakan penilaian profesional mereka dalam menerapkan konsep ini pada situasi spesifik PT Pandawa Kurawa.

5. Faktor-faktor lain:
Selain nilai numerik ini, KAP Meruya Ilir juga akan mempertimbangkan faktor kualitatif dalam menentukan materialitas, seperti sifat item yang diaudit, konteks industri PT Pandawa Kurawa, dan kebutuhan pengguna laporan keuangan.

Penggunaan perhitungan logaritmik seperti ini dalam menentukan materialitas adalah pendekatan yang tidak umum. Biasanya, auditor menggunakan metode yang lebih langsung terkait dengan angka-angka keuangan perusahaan. Namun, jika ini adalah metode yang ditetapkan oleh KAP Meruya Ilir, mereka mungkin memiliki alasan khusus untuk menggunakannya dalam konteks audit PT Pandawa Kurawa.

Dokumen pribadi penulis menggunakan AI
Dokumen pribadi penulis menggunakan AI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun