Mohon tunggu...
lalu salappudin
lalu salappudin Mohon Tunggu... Guru - lahir di Mataram

descargar musica gratis online descargar musica gratis de youtube Menyukai musik slow

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

TEMAN DI PERJALANAN

26 Februari 2015   04:14 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:29 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku pun melangkahkan kaki kembali ke teman-teman ku yang sedang berkumpul dibelakang, “Aku kalah dari mu, Ri!” kata ku sambil tersenyum pahit,

“maksud mu?” kata Ari bingung,

“Yaaah, kau mendapatkan Rahma” kata ku lagi,

“haah, aku minta maaf kawan” kata Ari dengan nada pelan,

“tak apa, aku saja yang bodoh, terlambat mengungkapkan perasaan ku, hahahaa” tawa ku yang cukup terdengar dipaksakan,

“tak apa-apa kah?” tanya Ari lagi,

“Yah, tak apa-apa. Aku juga masih punya banyak teman-teman yang sering menemaniku” kata ku akhirnya dengan nada senang,

“hahahaa, ya dong Lif! Kau masih punya kami, kan kita sama-sama Jomblo Bahagia” kata Jaya,

“hhahaaha ya ya” balas ku sambil tersenyum lucu, hari itu pun kami kembali tertawa bersama.

Setelah hari itu, hari-hari kami kembali seperti semula. Yah, walau aku harus terus menerus menahan cemburu, melihat Ari berpacaran dengan Rahma. Haah, apa mau di kata takdir memang seperti itu, tidak terduga. Namun, aku masih punya teman-teman yang selalu berada di dekat ku, walau aku selalu Jomblo di masa SMA ini, yang penting tetap bersama dengan teman-teman ini. Yang ku takutkan di dunia ini selain kehilangan keluarga dan agama adalah kehilangan teman, walau satu namun berharga. Pacar hanya sementara namun teman harus selamanya. Walau pacar tak ada, yang penting teman ada. Karena teman lah kita tersenyum, karena temanlah kita menangis, dan karena temanlah tak ada yang namanya sepi. Aku menghargai setiap temanku, karena mereka akan menjadi teman ku di perjalanan ini.

~ TAMAT ~

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun