Pengelolaan lahan kering yang berkelanjutan dapat mencakup praktik-praktik seperti penggunaan teknik konservasi tanah dan air, penggunaan pupuk organik, rotasi tanaman, dan pengendalian hama secara alami. Selain itu, pendekatan agroforestri juga dapat diadopsi untuk meningkatkan keanekaragaman tanaman dan meningkatkan kesuburan tanah.
Dalam jangka panjang, pengelolaan lahan kering yang berkelanjutan dapat membantu meningkatkan produktivitas pertanian dan mengurangi dampak negatif pertanian terhadap lingkungan. Hal ini akan membawa manfaat bagi petani dan masyarakat yang bergantung pada pertanian untuk hidup dan juga untuk menjaga keberlanjutan planet kita.
Bali merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki lahan kering yang cukup luas. Di Bali, pengelolaan lahan kering biasanya dilakukan dengan berbagai teknik pertanian yang telah diadaptasi dengan kondisi alam dan budaya setempat. Menurut beberapa sumber lahan kering berupa tegalan/perkebunan kurang lebih mencapai 201 ribu hektare, sehingga diperlukan solusi yang tepat dalam pengelolaan lahan kering tersebut. Berikut beberapa solusi yang dapat diterapkan dalam mengelola lahan kering di Bali:
- Teknik konservasi tanah dan air: Penggunaan teknik konservasi tanah dan air, seperti pembuatan teras atau tanggul, penanaman tanaman penutup tanah, pengendalian erosi, dan penggunaan pupuk organik dan kompos dapat membantu meningkatkan kualitas tanah dan kemampuan tanah untuk menahan air.
- Penggunaan varietas tanaman toleran kekeringan: Pemilihan varietas tanaman yang dapat tumbuh dan berkembang di lingkungan yang kering dan minim air sangat penting untuk meningkatkan produktivitas lahan kering.
- Teknik irigasi yang efisien: Penggunaan teknik irigasi yang efisien, seperti irigasi tetes dan irigasi berbasis air hujan, dapat membantu menghemat penggunaan air dan meningkatkan produktivitas lahan kering.
- Diversifikasi tanaman: Diversifikasi tanaman dengan menanam beberapa jenis tanaman sekaligus dapat membantu mengurangi risiko gagal panen dan meningkatkan keberlanjutan sistem pertanian.
- Pengembangan agroforestri: Pengembangan agroforestri dengan menanam tanaman perkebunan dan hutan bukan hanya dapat meningkatkan produktivitas lahan kering, tetapi juga membantu menjaga keberlanjutan lingkungan.
- Pelatihan dan pendidikan: Pelatihan dan pendidikan kepada petani mengenai teknik pengelolaan lahan yang berkelanjutan dapat membantu meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya pengelolaan lahan kering dan mengurangi risiko gagal panen.
Beberapa teknik pengelolaan lahan kering yang umum dilakukan di Bali antara lain:
- Subak: Subak adalah sistem pertanian tradisional di Bali yang berbasis irigasi. Sistem ini dilakukan dengan mengatur aliran air dari sumber ke sawah dan membaginya ke setiap petani dengan jadwal tertentu. Selain meningkatkan produktivitas, sistem subak juga membantu menjaga kesuburan tanah dan keanekaragaman hayati.
- Tumpang sari: Tumpang sari adalah teknik bercocok tanam dengan menanam lebih dari satu jenis tanaman secara bersamaan di satu lahan. Hal ini membantu memaksimalkan pemanfaatan lahan dan sumber daya alam, serta mengurangi resiko kegagalan panen akibat serangan hama dan penyakit.
- Agroforestri: Agroforestri adalah teknik bercocok tanam dengan menanam pohon atau tanaman perdu bersamaan dengan tanaman pangan atau hortikultura. Teknik ini membantu meningkatkan kesuburan tanah dan menjaga keseimbangan lingkungan.
- Pemanfaatan lahan berbukit: Di Bali, lahan berbukit yang sulit diakses sering dimanfaatkan untuk pertanian dengan teknik penanaman tanaman sayuran dan buah-buahan secara terasering.
- Pengelolaan air: Bali dikenal dengan sistem irigasi berbasis subak yang telah dilakukan sejak ratusan tahun lalu. Selain itu, teknik penghematan air seperti irigasi tetes dan pemanfaatan air hujan juga semakin populer di Bali.
Solusi-solusi di atas dapat diterapkan secara terpadu dan berkelanjutan untuk mengelola lahan kering di Bali dengan lebih efektif, sehingga dapat meningkatkan produktivitas lahan, mengurangi risiko kekeringan, dan menjaga keberlanjutan sistem pertanian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H