Mohon tunggu...
Lalang Gunawan
Lalang Gunawan Mohon Tunggu... Petani - Petani/mahasiswa/ Universitas Warmadewa

hobi yang paling saya gemari adalah berkebun/ kepribadian baik, percaya diri serta peduli terhadap lingkungan/ topik konten yang sering saya lihat adalah agricultur, bisnis,marketing, property, hukum, sosial, flora dan fauna. Semoga dengan konten yang saya upload bisa bermanfaat bagi para pembaca👍👍

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pratik Pengelolaan Lahan Kering dalam Pertanian Berkelanjutan serta Mendukung Kesajahteraan Petani dan Konservasi Sumber Daya Alam

26 April 2023   21:00 Diperbarui: 26 April 2023   21:00 772
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lahan kering adalah suatu area yang memiliki curah hujan yang rendah dan kelembaban tanah yang minim, sehingga tidak cocok untuk pertanian tanaman yang memerlukan air yang cukup. Hal ini seringkali membuat lahan kering menjadi tidak produktif dan sulit dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian.

Lahan kering menjadi tantangan sulit bagi petani di zaman sekarang karena adanya keterbatasan air dan kesuburan tanah yang mempengaruhi produktivitas pertanian. Beberapa faktor yang menyebabkan lahan kering sulit untuk dikelola antara lain:

  • Keterbatasan air: Lahan kering memiliki keterbatasan air yang menyebabkan produktivitas pertanian menjadi terbatas. Tanaman yang tumbuh di lahan kering seringkali mengalami stres air, yang dapat menyebabkan pertumbuhan dan produksi menjadi lambat atau bahkan mati.
  • Kesuburan tanah yang rendah: Lahan kering cenderung memiliki kesuburan tanah yang rendah karena kurangnya nutrisi dan bahan organik yang tersedia. Tanah yang kurang subur sulit untuk menopang pertumbuhan tanaman dan mempengaruhi produktivitas pertanian.
  • Erosi tanah: Lahan kering cenderung rentan terhadap erosi tanah, terutama ketika terjadi hujan lebat atau angin kencang. Erosi tanah dapat mengurangi kesuburan tanah dan mengurangi produktivitas pertanian.
  • Perubahan iklim: Perubahan iklim dapat mempengaruhi ketersediaan air dan kesuburan tanah di lahan kering. Perubahan iklim seperti peningkatan suhu, kekeringan, dan curah hujan yang tidak teratur dapat memperburuk kondisi lahan kering.
  • Kemiskinan: Banyak petani di lahan kering hidup dalam kemiskinan dan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Hal ini dapat mengurangi motivasi dan kemampuan petani untuk melakukan praktik-praktik pengelolaan lahan yang berkelanjutan.

Aspek-aspek yang sering diabaikan dalam pengelolaan lahan kering/replubika.co.id
Aspek-aspek yang sering diabaikan dalam pengelolaan lahan kering/replubika.co.id

"Lahan kering adalah suatu tantangan, bukan hambatan" - Paul Wolfowitz

Karena tantangan yang sulit ini, pengelolaan lahan kering menjadi sangat penting untuk memastikan pertanian berkelanjutan di daerah dengan keterbatasan air. Dalam permasalahan tersebut ada beberapa aspek-aspek yang sering diabaikan dalam pengelolaan lahan kering yaitu :

  1. Tidak memperhatikan aspek sosial: Terkadang dalam pengelolaan lahan kering, aspek sosial seperti kesejahteraan petani dan hak-hak mereka diabaikan. Pengelolaan lahan kering yang berkelanjutan harus memperhatikan aspek sosial dengan melibatkan petani dan masyarakat lokal dalam proses pengambilan keputusan dan memberikan akses dan kesempatan kepada mereka untuk mendapatkan manfaat dari praktik-praktik pengelolaan lahan yang berkelanjutan.
  2. Tidak berkelanjutan secara finansial: Beberapa praktik pengelolaan lahan yang berkelanjutan dapat memerlukan investasi yang tinggi dan tidak dapat diakses oleh petani di lahan kering yang hidup dalam kemiskinan. Pengelolaan lahan kering yang berkelanjutan harus berkelanjutan secara finansial dengan memperhitungkan biaya dan manfaat jangka panjang dari praktik-praktik pengelolaan lahan yang diterapkan.
  3. Kurangnya dukungan dan akses terhadap teknologi: Petani di lahan kering seringkali kesulitan untuk memperoleh teknologi dan praktik-praktik pengelolaan lahan yang berkelanjutan karena kurangnya dukungan dan akses. Pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan sektor swasta harus berperan dalam memberikan dukungan dan akses terhadap teknologi dan praktik-praktik pengelolaan lahan yang berkelanjutan bagi petani di lahan kering.
  4. Kurangnya koordinasi antara lembaga dan stakeholder: Terkadang kurangnya koordinasi antara lembaga dan stakeholder yang terlibat dalam pengelolaan lahan kering dapat menghambat implementasi praktik-praktik pengelolaan lahan yang berkelanjutan. Koordinasi yang baik antara lembaga dan stakeholder sangat penting untuk memastikan pengelolaan lahan kering yang berkelanjutan dan efektif.

"Jika kita tidak belajar mengelola lahan kering dengan baik, maka kita tidak bisa berbicara tentang pertanian berkelanjutan dan kemakmuran petani" - Dr. Mahmoud Solh

Namun, meskipun lahan kering memiliki keterbatasan dalam hal air, hal ini tidak berarti bahwa lahan tersebut tidak dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian atau pengelolaan sumber daya alam lainnya. Beberapa teknik pengelolaan lahan kering yang dapat diterapkan antara lain konservasi air, pemanfaatan air hujan, penggunaan varietas tanaman yang tahan kekeringan, penggunaan pupuk organik, dan penanaman pohon-pohon penghasil kayu bakar.

Selain itu, lahan kering juga dapat dimanfaatkan untuk kegiatan lain seperti peternakan, penanaman tanaman obat-obatan, atau kegiatan lain yang sesuai dengan kondisi lingkungan setempat. Oleh karena itu, pengelolaan lahan kering harus dilakukan secara berkelanjutan dan terpadu dengan mempertimbangkan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan untuk mencapai hasil yang optimal. Untuk mengatasi isu-isu permasalahan dalam pengelolaan lahan kering, diperlukan pendekatan yang holistik dan terintegrasi dengan memperhatikan faktor sosial, ekonomi, dan lingkungan. Selain itu, pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan sektor swasta juga dapat berperan dalam memberikan dukungan dan akses kepada petani di lahan kering untuk memperoleh teknologi dan praktik-praktik pengelolaan lahan yang berkelanjutan.

Tujuan dari pengelolaan lahan kering adalah untuk mengoptimalkan produksi pertanian dan konservasi sumber daya alam di daerah yang memiliki keterbatasan air. Beberapa tujuan spesifik dari pengelolaan lahan kering meliputi:

  1. Meningkatkan produktivitas lahan: Pengelolaan lahan kering bertujuan untuk meningkatkan produktivitas lahan melalui penggunaan praktik-praktik pertanian yang efektif dan berkelanjutan.
  2. Mengurangi erosi tanah: Praktik-praktik konservasi tanah dan air diterapkan untuk mengurangi erosi tanah dan meningkatkan kesuburan tanah.
  3. Menjaga ketersediaan air: Pengelolaan lahan kering bertujuan untuk menjaga ketersediaan air dengan mengurangi kehilangan air dan meningkatkan efisiensi penggunaan air.
  4. Meningkatkan keberlanjutan pertanian: Pengelolaan lahan kering juga bertujuan untuk meningkatkan keberlanjutan pertanian dengan mempertahankan keseimbangan ekosistem dan meminimalkan dampak negatif pada lingkungan.
  5. Meningkatkan kesejahteraan petani: Dengan mengoptimalkan produksi pertanian, pengelolaan lahan kering juga bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat lokal.

Dalam pengelolaan lahan kering, penting untuk menghindari praktik-praktik pertanian yang merusak lingkungan seperti penggunaan bahan kimia yang berlebihan dan pengolahan tanah yang tidak sesuai. Selain itu, pengelolaan lahan kering yang berkelanjutan juga harus memperhatikan keberlanjutan sumber daya air, karena air merupakan faktor penting dalam pertanian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun