DAMPAK KEPGUB TARIF INTEGRASI
Apa sih dampak dari tarif integrasi ini? Mari sedikit simulasikan penumpang yang telah menggunakan tarif integrasi.
Misalnya, penumpang dari wilayah Lebak Bulus, Jakarta Selatan yang akan berangkat kerja ke kawasan Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Batat, maka akan menggunakan 2 moda transportasi massal, yaitu MRT dan bus Transjakarta.Â
Dari Stasiun MRT Lebak Bulus sampai ke Stasiun MRT HI, kemudian transit untuk pindah moda transportasi bus Transjakarta menuju ke Jl. Hayam Wuruk.
Perhitungannya adalah, biaya awal yang dikenakan saat memasuki Stasiun MRT Lebak Bulus Rp2.500. Jarak dari Stasiun MRT Lebak Bulus - Stasiun MRT Bundaran HI sekitar 16 km, biaya yang dikenakaan kepada penumpangan adalah Rp250 x 16 km = Rp4.000.Â
Jadi, total Rp6.500 tarif Stasiun MRT Lebak Bulus -- Stasiun MRT Bundaran HI. Padahal, sebelum ada tarif integrasi, penumpang merogoh dompet Rp14.000. Ada efisiensi tarif hingga 54%. Cukup besar.
Kemudian, setelah sampai di Stasiun MRT Bundaran HI, penumpang transit untuk melanjutkan perjalanan dengan bus Transjakarta menuju ke Halte Olimo, Jl. Hayam Wuruk, Jakarta Bara.
Jarak Bundaran HI - Halte Busway Olimo sekitar 6 km, sehingga biayanya Rp250 x 6 km = Rp1.500. Sebelumnya, tarif Transjakarta Bundaran HI -- Halte Olimo Rp3.500. Ini juga mengalami penurunan sekitar 57%.
Sementara itu, durasi perjalanan dari Stasiun MRT Lebak Bulus ke Stasiun MRT Bundaran HI sekitar 30 menit - 40 menit, kemudian waktu transit sekitar 5 menit - 15 menit, dan lama perjalanan menuju ke Halte Busway Olimo sekitar 20 - 30 menit sehingga total perjalanan memakan waktu sekitar 55 menit - 1 jam 25 menit, masih di bawah 3 jam. Penumpang masih memenuhi syarat tarif integrasi, sehingga hanya dikenakan biaya Rp8.000.
Oleh sebab itu, si penumpang hanya dikenakan tarif terintegrasi dengan 2 moda transportasi (MRT & Bus Transjakarta) Rp8.000 saja, lebih hemat Rp9.500 atau 54% dibandingkan sebelumnya Rp17.500.
MENGHEMAT ONGKOS