Mohon tunggu...
Sepudin Zuhri
Sepudin Zuhri Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Hobi Menulis

Selanjutnya

Tutup

Hukum Artikel Utama

Analisis Pemberitaan Insiden Brigadir J dan Ferdy Sambo

11 Agustus 2022   11:36 Diperbarui: 12 Agustus 2022   12:51 4126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kata kunci (keyword) "Ferdy Sambo" melonjak tajam dalam 30 hari terakhir (11 Juli-7 Agustus 2022) di mesin pencari Google dan Google Trends ((ANTARA FOTO/Aprillio Akbar via KOMPAS.com)

Volume pemberitaan pada 13 Juli masih sangat tinggi, yatiu 2.380 berita. Ini kategori sangat tinggi

14 Juli 2022

Volume pemberitaan pada 14 Juli 2022 sebanyak 1.860 berita, sangat tinggi.

Pemberitaan-pemberitaan tentang Brigadir J dan Ferdy Sambo terus bergulir hingga puncaknya pada Selasa (9 Agustus 2022) saat Kapolri mengumumkan Ferdy Sambo sebagai tersangka baru atas peristiwa penembakan Brigadir J.

Sementara itu, total volume pemberitaan peristiwa kematian Brigadir J selama periode 11 Juli-11 Agustus 2022 (selama 32 hari) kisaran 100.000 berita atau rerata 3.125 berita per hari. Ini adalah kategori topik pemberitaan yang diamplifikasi sangat tinggi.

Coba bandingkan, volume berita dengan kata kunci "Kadiv Propram" selama periode 10 Juni-10 Juli 2022 hanya 670 berita atau rerata 22 berita per hari. Sebelumnya hanya 22 berita per hari, tetiba melonjak menjadi 3.125 berita per hari, sangat luar biasa.

Dari sisi volume sangat tinggi. Lalu bagaimana dari sisi tonaliti (tone) pemberitaan, terutama terhadap Mabes Polri. Tone pemberitaan tentang peristiwa penembakan Brigadir J hampir seluruhnya negatif. Tonaliti negatif ini tentu berdampak terhadap citra institusi Polri.

Selanjutnya beberapa kali statement Kapolri yang bersungguh-sungguh untuk membuka kasus ini menjadi terang-benderang secara langsung menetralisir tonaliti negatif. Puncaknya adalah statement Kapolri pada 9 Agustus 2022 saat mengumumkan Irjen FS sebagai tersangka. Statement Kapolri memberikan sentimen positif.

Lagi-lagi, tulisan ini tidak membahas soal teknis peristiwa penembakan Brigadir J, tetapi mengulas dari sisi volume dan tonaliti pemberitaan di media massa. Tentu, semua berharap kasus ini bisa dibuka dengan terang-benderang dan mendoakan agar keluarga almarhum Brigadir J bisa diberikan ketabahan dan kekuatan.

Dari kacamata public relation (PR), peristiwa Brigadir J dan Irjen FS ini memberikan hantaman bagi Polri, kendati kini sudah mulai bisa berbalik menjadi tone netral dan tone positif. Dari sisi komunikasi, Mabes Polri, khususnya Divisi Humas Polri bisa menggunakan strategi riding the wave dengan menampilkan kinerja positif, khususnya komitmen Polri dalam peristiwa ini. Strategi riding the wave juga digunakan hampir semua pihak, bahkan pebisnis untuk melihat tren dan peluang saat ini.

Selama ini, volume pemberitaan tertinggi adalah kata kunci "Jokowi". Wajar sebagai presiden dengan berbagai aktivitas dan berbagai isu nasional di negeri ini sehingga Jokowi menjadi tokoh dengan pemberitaan tertinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun