Calon presiden terpilih Prabowo Subianto  menegaskan ulang janjinya untuk melanjutkan pembangunan ibu kota baru Nusantara. Dalam upaya menghilangkan kekhawatiran investor terhadap prospek IKN, Prabowo membeberkan keterlibatannya dalam investasi proyek ibu kota. Janji tersebut disampaikan Prabowo saat rapat kabinet paripurna pertama yang digelar di Nusantara, Kalimantan Timur, Senin (19/08/2024).Â
Ia mengakui dasar yang diletakkan oleh Presiden Jokowi dalam pemrakarsaan dari proyek Ibu Kota Nusantara itu sendiri dan menyatakan komitmen rezimnya yang akan datang untuk melanjutkan dan menyelesaikan proyek ambisius tersebut.Â
Di hari yang sama, saat mendampingi Presiden Jokowi meninjau waduk MBH, Prabowo membeberkan kontribusi investasinya kepada IKN sebagai pengusaha.
IKN dan Daftar Panjang Investor
Kepastian keberlangsungan proyek IKN ini muncul di tengah spekulasi investor dan masyarakat bahwa Prabowo tidak akan melanjutkan proyek IKN seperti yang diharapkan, seiring dengan beredarnya rumor yang menyebutkan bahwa Prabowo berencana memerintah dari Jakarta, bukan dari Nusantara, dan justru akan meminta wakil presidennya, Gibran Rakabuming Raka, untuk bekerja dari kota tersebut.Â
Presiden Jokowi belum menandatangani peraturan presiden yang diperlukan untuk secara resmi memindahkan ibu kota dari Jakarta ke Nusantara, karena Nusantara sendiri belum siap mengakomodasi operasi penuh pemerintah pusat. Prabowo berharap dalam tiga hingga lima tahun, kawasan inti Nusantara, yang menjadi lokasi kantor-kantor pemerintahan, akan selesai dibangun dan mampu mendukung operasional pemerintahan secara penuh.
Sejak proyek ini diluncurkan pada tahun 2022, pemerintah telah menghabiskan Rp 84,5 triliun (US$5,2 miliar) dari APBN untuk pembangunan kawasan inti Nusantara. Pemerintah berharap APBN hanya mendanai 20 persen dari total biaya proyek IKN yang berjumlah sekitar Rp 541 triliun, dan sisanya berasal dari investasi swasta.
Menurut Plt Ketua Otorita IKN Basuki Hadimuljono, investasi swasta mencapai Rp 56,2 triliun di 55 proyek. Proyek-proyek tersebut mencakup 14 proyek perkantoran dan perbankan, 10 proyek ritel dan logistik, sembilan proyek perumahan dan kawasan hijau, delapan proyek hotel, enam proyek di sektor pendidikan, tiga proyek media dan teknologi, tiga proyek di sektor kesehatan, dan dua proyek di sektor energi dan transportasi.
Empat dari proyek ini mengadakan upacara peletakan batu pertama pada hari Senin. Keempat proyek tersebut pun antara lain berasal dari Intiland dengan nilai investasi besar sekitar Rp 2,6 triliun, Royal Golden Eagle (RGE) Group Rp 2 triliun, Swiss-Belhotel dengan nilai investasi Rp 300 miliar, dan Bank Central Asia (BCA) sebesar 75 miliar.Â
Otoritas IKN sedang mencari dana sekitar Rp 100 triliun dari investor swasta pada akhir tahun ini. Namun sejauh ini, belum ada investor asing yang menanamkan dananya pada proyek tersebut. Presiden Jokowi mengklaim pemerintah lebih mengutamakan investor dalam negeri dibandingkan investor asing.
Prabowo Justru Ragu?