semua harus masuk akal bagimu...
begitulah fiksi, walau kebenaran tidak begitu
hidup adalah kenyataan ujarmu...
iya begitulah penfiksiannya, sedang sayangku tidak
semua pasti ada dasarnya seperti api hasilkan asap...!
sedang laksanaku tetap tak mengerti raut sang bayu apalagi cinta
ehm....
engkau semakin cerdas menganalisa
aku masih bisa tersenyum
engkau makin bisa menjabarkan semua anomali
aku makin bisa tersenyum
bahkan kau sanggup melapangkan semua ambigu
senyumkupun kian tertewa
hey....(setengah berbisik dan mendengar),
"aku masih menyayangimu itu benar tak perlu analisa, aku memarahimu dengan manis ambigukah buatmu, bahkan diamku melihat semua hal istimewa dunia jangan pernah dikau jadikan anomali"Â
tak masuk akal...memang
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H