Mohon tunggu...
LALA DEWANTI
LALA DEWANTI Mohon Tunggu... Mahasiswa - UNIVERSITAS PGRI KANJURUHAN MALANG

MHS.UNIKAMA - PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA (PBSI)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Genre Sastra Menurut Renne Wellek dan Austin Warren

12 April 2022   05:28 Diperbarui: 12 April 2022   05:29 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesetiaan pada jenis adalah sebuah doktrin yang bersumber dari teori Horace dan doktrin Aristoteles yang bersifat mengikuti atau menjabarkan suatu ajaran tanpa kritik dan menekankan pada pengalaman dan mengutamakan pendidikan.

Kedudukan jenis-jenis sastra tidak diukur dari jumlah pembaca atau pendengar, doktrin ini merupakan campuran dari doktrin sosial, moral, estetis, hedonistis, dan tradisional.

Apakah soneta, rondeau, dan balada termasuk genre, atau lebih rendah?, penulis-penulis jerman dan prancis menyebutnya sebagai bentuk bentuk tetap untuk membedakannya dari genre.

Genre dilihat sebagai kelompok karya sastra yang didasarkan pada struktur tertentu dan bentuk dalam atau sikap,nada, tujuan, isi,dan khalayak pembaca.

Pada tulisan-tulisan dalam bahasa perancis dan jerman tentang genre, ditunjukkan bahwa setelah abad ke-18, orang tidak berharap bahwa puisi ditulis dengan struktur pola yang berulang dan didukung oleh pandangan bahwa pada tahun 1840-1940 adalah periode yang sangat menyimpang dari sebelumnya.

Tetapi sebenarnya pada abad ke-19 adalah bukan menghilangnya kepatuhan terhadap genre sama sekali tetapi lebih tepatnya terdapat pergesaran konsepsi genre. Pada abad ini pula pembaca semakin luas dan semakin banyak genre baru yang muncul.

Novel sejarah adalah novel yang berkaitan dengan masa lalu, novel ini isinya lebih tidak terbatas, dan berkaitan dengan gerakan romantisme serta nasionalisme. Sedangkan novel gotik adalah genre yang mencangkup genre naratif prosa. Pada novel ini terdapat isi dan tema yang terbatas dan digunakan secara tetap.

Konsepsi kita terhadap genre harus bertolak dari sisi formalitas dan membuat genre berdasarkan jumlah suku kata atau bentuk daripada isi.

Dalam sastra setelah abad ke-18 tingkat bentuk semacam adegan perang dan adengan turun ke Dunia Bawah tidak mudah ditemukan, kecuali dalam drama paripurna atau dalam novel detektif yang mempunyai struktur alur tertutup.

Pada teori genre harus dibedakan antara teori klasik dan teori modern. Teori klasik bersifat mengatur dan memberi pola, sedangkan teori klasik tidak hanya percaya bahwa genre yang satu berbeda dengan genre lainnya. Inilah doktrin yang dikenal sebagai "kemurnian genre".

Doktrin ini menuntut kesatuan nada, kesaderhanaan, konsentrasi emosi tunggal kemurnian gaya tertentu dan plot serta tema tunggal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun