Genre Sastra menurut Renne Wellek dan Austin Warren.
Croce pernah melontarkan sebuah jawaban bahwa sastra merupakan puisi, drama, dan novel yang disatukan. Dan tentunya jawaban ini tidak sesuai dengan sejarah sastra.
Sastra bukanlah sekedar nama belaka, karena konversi sastra membentuk sebuah ciri dari karya. Jenis sastra dapat dianggap sebagai perintah kelembagaan yang memaksa penciptanya.
Jenis sastra adalah suatu lembaga, dan seperti layaknya manusia yang hidup dan mengkespresikan dirinya, begitu pula dengan sastra yang hidup.
Sastra dan sejarah sastra diklarifikasikan berdasarkan tipe struktur atau susunan sastra tertentu, itulah definisi dari teori genre.
Misal penilaian seseorang terhadap suatu karya ditentukan oleh pengalaman dan konsepsi seseorang terhadap suatu karya itu sendiri dan konsepsi seseorang terhadap suatu karya dapat diubah oleh pengalaman dan penilaian seseorang mengenai karya tersebut.
Ada beberapa pertanyaan mengenai sastra, diantara lain, "apakah teori tentang jenis sastra mengandung pengandaian bahwa setiap karya termasuk dalam suatu jenis tertentu?" dan "apakah setiap karya memiliki suatu hubungan sastra yang erat dengan karya yang lain sehingga studi terhadap karya itu dapat didukung oleh studi terhadap karya yang lain?.
Dan jika pertanyaannya seperti "apa genre bersifat tetep" maka jawabannya mungkin saja tidak. Kategori akan bergeser, jika ada penambahan bahan beberapa karya baru.
Salah satu ciri penulisan kritik adalah penyebaran suatu pengelompokan baru, suatu pola generik baru dan sebuah penemuan.
Aristoteles dan Horace menggolongkan dua jenis utama sastra, yaitu tragedi dan epik. Dan aristoteles sadar bahwa ada perbedaan mendasar antara drama, epik, dan lirik.
Teori modern membagi sastra-rekaan menjadi fiksi, drama, dan puisi. Vietor juga menyarankan istilah genre tidak digunakan untuk ketiga kategori tersebut, karena penerapannya lebih sulit.