Musik di luar masih mengalun dari tip yang di taruh di bibir emperan. Ku lihat dari tengah ruangan, lek Tina mengambil ujung kain kebayanya. Kemudian menggunakanya untuk mengusap sudut matanya. Pak lek mendekati lek Tina dan memeluknya. Wajah ke duanya menyiratkan kebahagiaan. Terasa ada beban yang seakan berkurang dalam keluarga adik Emakku ini. Sang pengantin pun telah melangkah masuk ke kamarnya. Air mulai jatuh satu persatu. Melepaskan dahaga yang sekian lama menanti.
Tamat.
Nb: Ini hanya FIKSI.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!