Sebelum dibangun monumen pada tahun 1982 dengan tinggi 5 meter panjang 1.5 meter dan lebar 60 cm. Dan diresmikan pada 10 juli 1984 oleh Sri Sultan HB IX Dulunya lokasi monumen ini merupakan rumah seorang petani yang bernama Prawirosetomo.
Rumahnya jika malam hari dikondisikan sebagai stasiun radio oleh bapak Budiarjo sejak Januari 1949 untuk menyiarkan berita berita tentang perjuangan Indonesia ke daerah daerah dan kemancanegara.
Maklum ketika Indonesia sudah menyatakan kemerdekaanya pada tanggal 17 Agustus 1945 negri kita masih harus berjuang melawan Belanda yang coba menguasai Indonesia.
Ketika Belanda pada tanggal 19 Desember 1948 melakukan agresi militer yang ke 2 dan menangkap Pak Soekarno serta Hatta. Dunia beranggapan bahwa pemerintahan Indonesia sudah tidak ada.
Namun ketika terjadi serangan umum 1 Maret 1949 di yogjakarta. Yang notabene Jogjakarta adalah ibu kota negara. Radio AURI PC 2 menyiarkan berita serangan tersebut hingga berita tersebut sampai ke Birma India dan terdengar oleh perwakilan RI dimarkas besar PBB Washington Amerika Serikat.
Berita inilah yang pada akhirnya membuat PBB mendesak Belanda untuk mengakui kedaulatan kemerdekaan Republik Indonesia. Karena mata dunia terbuka... "oh ternyata pejuang Indonesia masih ada"
Ada sebuah kalimat yang tertulis didepan pintu rumah pak Prawirosetomo
Saat ini semua peralatan telah dipindah Di Jogjakarta guna mengenang sejarah bangsa Indonesia. Di tempat ini hanya ada beberapa dokumentasi berupa foto foto dalam pigura yang menceritakan bagai4mana Radio AURI PC2 ini bisa mengudara.