Untuk mengamati berapa cepat udang tumbuh besarnya maka secara berkala udang diukur dan ditimbang secara random. Ambil saja beberapa udang setiap kali pengecekan. Hal ini memudahkan pemilik untuk dapat berkalkulasi apakah panenya bisa berhasil atau tidak.
Beberapa petani udang vaname juga kadang panen diusia baru 2 bulan hal ini bisa disebabkan karena untuk meminimalkan kerugian. Setelah dilihat berbagai faktor seperti cuaca dan keadaan udang yang mungkin terserang penyakit atau besar dan ukuranya tidak sesuai usianya.
4. Kebersihan kolam
Kolam tambak ternyata setiap hari harus dibersihkan juga loh? Suami bibiyah seorang petani tambak udang yang saya kenal. Setidaknya ia akan berendam didalam air tambak selama 2 atau 3 jam untuk menyaring kotoran udang. Dan itu dilakukan setiap hari. Masya allah kebayangkan gimana dinginya? Belum lagi airnya bau 😊
Kincir air pun harus tetap berputar agar kincir tersebut selalu mensuplay oksigen didalam air kolam. Jika ada salah satu yang tidak bekerja diperkirakan banyak udang yang bisa mati. Kincir airpun mampu menjernihkan air kolam. Jumlah kincir yang dibutuhkan tergantung luasnya kolam.
5. Panen
Hal pertama yang dilakukan ketika akan panen adalah membutuhkan tenaga yang cukup banyak sekitar 10 hingga 15 orang. Caranyapun adalah dengan melemparkan jaring kemudian jaring digiring oleh beberapa orang didalam kolam. Perlahan lahan digiring ketepi kolam. Ketika dipingir kolam maka keranjang dimasukan dan udang bisa diangkut kedarat. Beberapa petani udang vaname ada yang mengatakan 1 hektar tanah bisa menghasilkan 1 ton udang. Ada juga yang kurang dan lebih dari segitu. Semua tergantung dari faktor rezky.
Bayangkan jika harga udang vaname 1 kgnya kisaran harga 50 rb hingga 80 rb rupiah bisa dipastikan seberapa kayanya petani tambak udang jika tiap kali panen bisa berhasil. Dalam 1 tahun bisa 3 atau 2 kali panen.
Tergiur kah anda ingin mencoba budidaya udang vaname? Beberapa orang yang saya kenal di daerah lengkong Cilacap mereka menjawab tidak. Karena resikonya besar banyak sudah orang yang mencoba peruntungan namun lebih banyak yang gagal dibandingkan yang berhasilnya. Kembali lagi ke faktor rezeky... 😊😊
Salam Sya, 25 juli 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H