Sang ayah pun sadar bahwa selama ini kebiasaan orang di desanya itu salah. Apapun yang terjadi, mereka adalah orangtua yang telah membesarkanya, kenapa juga harus dibuang?
Akhirnya, sang ayah pun mengurungkan niatnya. Lalu, mereka menuruni gunung dan kembali ke rumah. Tiba-tiba, pemberitaan mengenai pembuangan sang ibu terdengar hingga ke desa yang mereka tempati, bahkan kabar tersebut sampai hingga ke telinga raja.
Sang raja pun terkeju teramat sangat. Kenapa bisa, ada orang yang tega berbuat seperti itu di wilayahnya. Mengingat di kerajaanya, orangtua sangat dijunjung tinggi dan sangat dihormati.
Akhirnya sang raja pun memerintahkan untuk melarang siapapun membuang orangtua. Dan sebagai bentuk terima kasih, raja pun menghadiakan kepada nenek, putranysa beserta cucunya sejumlah uang yang sangat banyak dan juga kebutuhan lainnya.
Kisah ini turun temurun diceritakan hingga kini. Awalnya selama ini saya beranggapan bahwa kisah seperti ini hanya memang pernah terjadi di Korea. Namun, kemarin tanpa sengaja kami menemukan artikel yang menceritakan kisah ini dan meyakini bahwa kisah ini belum bisa dibuktikan kebenaranya.
Bahkan, banyak orang yang sengaja ingin membuktikan kisah ini dengan mencari barang-barang berupa piring ataupun gerabah lainnya yang ditinggalkan di dalam gua. Mungkin saja dari penemuan tersebut dapat menguak tentang kisah "Goryeon Jang".
Bukan itu saja, barang barang peninggalan zaman dulu, bisa jadi bernilai tinggi karena bisa mencapai ribuan tahun. Hingga kini, masih banyak peneliti yang mencoba mencari kebenaran dari kisah "Goryeon Jang".
Dikatakan oleh beberapa ilmuan, bahwa sebenarnya pelaku "Goryeon Jang" merupakan penderita penyakit kusta. Namun, ada juga beberapa ilmuan yang tidak percaya jika kejadian itu terjadi pada zaman kerajaan Goryeon, mengingat kerajaan ini sangat menjunjung tinggi bakti anak pada orangtua.
Terbukti dengan adanya cacatan kerajaan Goryeon tentang hukuman jika orangtua meninggal, maka sang anak tidak boleh melepas pakaian duka. Jika hal ini dilakukan, maka hukumannya 3 tahun penjara.
Bukan itu saja, jika orangtua meninggal dan putranya ketahuan sedang minum minuman keras yang memabukkan, maka sang putra akan dihukum penjara selama 1 tahun.
Terlepas benar atau tidaknya kisah di atas, orang Korea memang selalu menanamkan kebaikan dari kisah ini, mengingat pesan moral yang terkandung di dalam kisah "Goryeon Jang" sangat sarat akan pesan moral, terutama perihal hormat kepada orangtua.