Kisah legenda Malin Kundang memang sering kita dengar dari cerita-cerita orangtua kita sebagai dongeng sebelum tidur. Kisah Malin Kundang memang sarat pesan moral terutama bagaimana seorang anak seharusnya bersikap hormat terhadap orangtua, terutama ibu. Nah, di Korea, juga ada legenda serupa yang dikenal dengan "Goryeon Jang".
"Goryeon Jang" sendiri merupakan sebuah kisah sangat terkenal di Korea, yang mana kisah tersebut menceritakan proses pembuangan lansia ketika sudah memasuki masa tua.
Konon, nama "Goryeon"merupakan singkatan dari nama kerajaan Korea, sementara "Jang" sendiri artinya proses pemakaman. "Goryeon" sendiri merupakan kerajaan yang berdiri dari tahun 1918 hingga 1392, yaitu "Goguryeo" yang disingkat "Goryeon".
Awal kisah "Goryeon" bermula
Kisah "Goryeon" bermula dari sebuah desa terpencil yang rata-rata masyarakatnya hidup dalam keadaan teramat miskin. Di desa tersebut tinggalah sebuah keluarga yang terdiri dari seorang ibu tua dan putrasnya, beserta istri dan anak laki-lakinya yang masih kecil.
Kebiasaan di desa tersebut memang terbilang ekstrem, sebab jika ada anggota keluarganya yang sudah sangat renta, maka mereka akan membawanya ke gunung dan memasukkannya ke dalam gua.
Sebelum sang anak meninggalkan orangtuanya di dalam gua, biasanya sang anak akan menyediakan beberapa makanan. Setelah semua makanan dan kebutuhan lain telah siap, sang anak kemudian akan menutup pintu gua dengan tanah hingga persediaan makan habis dan orangtuanya meninggal di sana.
Kembali ke kisah si nenek dan putranya tadi. Suatu hari, tibalah bagi sang putra untuk melakukan hal yang sama seperti orang-orang di desanya. Sang putra melakukan proses "Goryeon Jang", membuang sang ibu yang ia sayangi karena faktor kemiskinan.
Namun ketika sang ibu yang renta akan dibawa ke gunung, anaknya yang masih kecil mengetahuinya dan ia pun tidak mau berpisah dari nenek yang disayanginya.
Ia pun bertanya pada ayahnya, "Ayah akan membawa nenek ke mana?"