Mohon tunggu...
Syasya_mama
Syasya_mama Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Ibu 2 Putri, Indonesia - Korea 가는 말이 고와야 오는 말이 곱다 (Jika kata yang keluar baik, kata yang akan datang pun akan baik )

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Menyibak Sekelumit Rahasia Ebleg Kesenian Tradisional Kebumen

14 Februari 2016   17:55 Diperbarui: 14 Februari 2016   20:00 737
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karena masa kecil dan remaja saya dihabiskan di sumatra jadilah saya tak pernah menyaksikan atraksi kuda lumping ini. Baru ketika saya kuliah di Jogja untuk pertama kalinya saya menyaksikan kuda lumping. Asli saya ketakutan setengah mati apalagi saat melihat penonton berbaju merah dikejar sama penari kuda lumping yang kesurupan. Weeee gara-gara itu jadilah saya pasti menghindar jika ada kerubunan orang yang lagi lihat kuda lumping. Namun itu dulu sebelum saya mengetahui sedikit rahasia ebleg.

Keponakan saya ternyata suka belajar tenaga dalam sejak SMA dan ia mengikuti sebuah group ebleg dikampungnya. Karena kepiawayannya berani guling-guling dibara api jadilah ia didaulatkan sebagai salah satu anggota yang dipercaya membawakan ataraksi tersebut. Keponakan pun bercerita sekelumit tentang rahasia ebleg ini.

Katanya orang-orang yang beratraksi mengiris lidahnya pakai golong atau mengiris pergelangan tanganya atau berguling-guling dibara api, atau makan beling merupakan perpaduan antara tenaga dalam dan trik seperti sulap. Lebih jauh ia mengatakan bahwa memang ada orang yang kesurupan atau biasa disebut mendem namun tak jarang juga ada yang bohong-bohongan kesurupanya biar para penonton histeris menontonya.

Weeee masa sih? Kalau orang yang benar kesurupan maka matanya benar-benar mendelik dan sepertinya pikirannya kosong, kalau yang bohongan biasanya masih suka plarak plirik lihat para penonton. Weee ketahuan deh tuh rahasianya ha3. Tak jarang ada juga kok penonton yang bohongan kesurupanya hehe biar bisa tenar, weee masa iya sih ^_^. Tapi biasanya kalau orang yang sudah pernah kena mendem alias kesurupan maka kalau nonton ebleg lagi kemungkinan besar ia bakalan kesurupan lagi. 

Sayapun bertanya "Tapi kok kalau diperhatikan bener seperti orang kesurupan dan ditambah lagi pawangnya komat kamit kesusahan menyembuhkan orang kesurupan?" keponakan menjawab. "kan sebelum acara dimulai sudah bagi-bagi tugas, kalau nanti kamu pura-pura kesurupan ya biar penonton takjub, dan pawang yang akan menyembuhkannya juga dibuat kewalahan, walaupun memang ada juga yang kesurupan tapi paling cuma satu atau dua orang saja." Wahahah ketauan deh "Kadang aku juga kok bule yang menyembuhkan orang yang kesurupan." ucap ponakan "Emang bisa?" tanya saya. "Bisa lah kan yang kesurupan bohongan." jawab  ponakan.

"Wahhaha kalau itumah bule juga bisa. Gimana kalau ada penonton yang ikut kesurupan?" tanya saya lagi. "Bisa jadi, biasanya kalau orang lagi nonton lama-lama kepalanya pusing kemungkinan besar bisa kena mendem atau kesurupan. Kalau bener kesurupan sih cuma pawangnya yang bisa meyembuhkan" ucap keponakan. "Boleh tahu gak trik apa sih yang dipakai sampai pemain ebeg makan beling dan mulutnya menyemburkan api gpp?" tanya saya. "Rahasia perusahaan bule, tapi yang pasti atraksi seperti itu mengunakan kepiawayan tenaga dalam dan juga trik seperti sulap. Dan ada sesuatu yang dikumur kumur dulu sebelum makan beling agar kalau makan beling gak melukai mulutnya." 

Sebenarnya seni tradisional seperti eblek ini dulunya lahir dan diciptakan untuk memberi semangat juang para prajurit melawan penjajah jaman dulu. Namun setelah perang usai seni tradisional ini tetap digemari bahkan sebagai salah satu hiburan rakyat yang sayang jika dilewatkan. Kesenian tradisional ebleg merupakan budaya yang patut dilestarikan keberadaanya jangan sampai hilang dan di akui oleh negara tetangga dan untuk melestarikanya kalau bukan kita orang Indonesia maka siapa lagi.

Masih takut lihat kesenian tradisional ebleg? mungkin enggak kan ya?

Salam Sya, 2016.02.14

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun