Ingat betul sehabis libur imlek tahun 2014 saya pindah kenegara lain untuk mengikuti suami, namun beberapa bulan sebelumnya saya masih sempat memperhatikan perubahan disana. Sebagian besar dari kita mungkin banyak yang tahu bahwa polusi udara di China benar-benar telah parah karena hampir setiap tahunya terjadi kabut asap yang tiba-tiba menyelimuti kota-kota besar di China.
Tak perlulah jauh-jauh saya mencari contoh kota mana yang sering terjadi kabut asap karena kota tempat saya mukim yaitu kota Qingdao provinsi Shandong pun sudah beberapa kali terjadi kabut asap. Yang menurut pengamatan saya emang sudah sangat parah karena kabut yang tebal menyelimuti kota hingga jarak pandang yang sangat dekat. Sampai-sampai sekolah-sekolah terpaksa tutup walaupun beberapa kali kabut asap itu waktunya dari pagi hari sampai menejelang sore baru hilang tetep saja itu namanya kabut asap. Bahkan pernah saya ngerasa mual saat berada diluar ketika kabut asap menyelimuti kota Qingdao.
Hal inilah yang sempat saya perhatikan, beberapa bulan sebelum saya meninggalkan kota Qingdao ternyata dibeberapa sudut kota mulai banyak tempat penyewaan sepedah. Kita tahu bahwa polusi udara bisa jadi disebabkan oleh emisi dari kendaraan baik itu mobil, bus ataupun sepedah motor.
Dengan adanya penyewaan sepedah dimaksudkan agar masyarakat luas mau mengurangi kendaraan bermotor. Cara sewanya juga gampang tinggal memasukkan sejumlah uang maka akan keluar kartu dari dalam mesin. Kartu tersebut bisa dipergunakan untuk kita membuka kunci sepedah, dan jika sepedah telah selesai dipergunakan maka kartu tersebut dipakai untuk menguncinya kembali.
Dibeberapa tempat pun ada larangan untuk kendaraan masuk kearea tersebut, contohnya di pusat kota Qingdao yaitu di Shanhaiguan Lu. Shanghaiguan Lu adalah lokasi dimana dahulunya pusat pemerintahan Qingdao berada, disinilah terdapat bangunan-bangunan kuno berarsitektur Eropa.
Ada juga kampus yang memberlakukan area bebas asab seperti Qingdao Agricultural University tidak diperbolehkan kendaraan bermotor masuk kedalam area tersebut. Jadinya tuh kalau mahasiswa mau menuju ke fakultas masing-masing tinggal pilih mau jalan kaki atau naik sepedah. Kebetulan nih kampus luas banget karena ada beberapa fakultas yang tersebar di area ini. Jika jalan cape juga karena luasnya ^_^ makanya banyak mahasiswa yang membawa sepedah jika malas jalan kaki.
Pohon-pohon pun sekarang mulai diperhatikan terlebih lagi dimusim dingin. Pohon jangan sampai mati kedinginan jadinya tuh beberapa pohon yang baru ditanam dan masih dalam pengawasan akan dilindungi. Biar gak mati kedingin biasanya dibungkus pakai alang-alang atau dipagar dan ditutupi pakai terpal plastik. Jadi saat musim dingin saya suka lihat pohon yang dipagari pakai terpal plastik dipinggir pinggir jalan. Melihatnya saya sempat mikir ihhh ternyata China juga bisa serius lo menanggullangi polusi asap ini. Kita tahu bahwa dari sebuah pohon bisa tercipta berjuta-juta oksigen makanya di China pohon juga diperhatikan agar polusi udara mampu ditanggulangi.
Coba deh bikin petasan atau kembang api yang memakai bahan alami gak pakai bahan kimia. Karena untuk melarang orang China menghidupkan kembang api tuh sangat sangat mustahil bisa tercapai dimana kembang api dan petasan adalah tradisi yang sudah mendarah daging. Mungkin bisa dicoba cari bahan yang gak berbahaya hehe3. Moga Indonesiapun mengikuti langkah China untuk mulai serius mengatasi polusi udara, air dan darat.
Salam Sya, 2016.02.04
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H