Mohon tunggu...
Syasya_mama
Syasya_mama Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Ibu 2 Putri, Indonesia - Korea 가는 말이 고와야 오는 말이 곱다 (Jika kata yang keluar baik, kata yang akan datang pun akan baik )

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Cara China Mengatasi Polusi Udara yang Kian Memprihatinkan

4 Februari 2016   22:04 Diperbarui: 4 Februari 2016   22:27 811
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ingat betul sehabis libur imlek tahun 2014 saya pindah kenegara lain untuk  mengikuti suami, namun beberapa bulan sebelumnya saya masih sempat memperhatikan perubahan disana. Sebagian besar dari kita mungkin banyak yang tahu bahwa polusi udara di China benar-benar telah parah karena hampir setiap  tahunya terjadi kabut asap yang tiba-tiba menyelimuti kota-kota besar di China. 

Tak perlulah jauh-jauh saya mencari contoh kota mana yang sering terjadi kabut asap karena kota tempat saya mukim yaitu kota Qingdao provinsi Shandong pun sudah beberapa kali terjadi kabut asap. Yang menurut pengamatan saya emang sudah sangat parah karena kabut yang tebal menyelimuti kota hingga jarak pandang yang sangat dekat. Sampai-sampai sekolah-sekolah terpaksa tutup walaupun beberapa kali kabut asap itu waktunya dari pagi hari sampai menejelang sore baru hilang tetep saja itu namanya kabut asap. Bahkan pernah saya ngerasa mual saat berada diluar ketika kabut asap menyelimuti kota Qingdao.  

Tak ingin terus terusan polusi udarah di China makin parah maka banyak kebijakan pemerintah yang diambil contohnya diberlakukan daerah bebas asap kendaraan. Bahkan berbagai penanganan dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi polusi udara ini, seperti memperbanyak sarana penyewaan sepeda santai dan juga lebih memperhatikan pohon-pohon. Walaupun belum dapat mengatasi masalah polusi udara yang parah di China tetap saja hal itupun berpengaruh baik untuk mengurangi polusi udara yang kian hari makin parah. Tak ada salahnya melakukan berbagai upaya agar bisa lebihh baik lagi. 

Hal inilah yang sempat saya perhatikan, beberapa bulan sebelum saya meninggalkan kota Qingdao ternyata dibeberapa sudut kota mulai banyak tempat penyewaan sepedah. Kita tahu bahwa polusi udara bisa jadi disebabkan oleh emisi dari kendaraan baik itu mobil, bus ataupun sepedah motor.

Dengan adanya penyewaan sepedah dimaksudkan agar masyarakat luas mau mengurangi kendaraan bermotor. Cara sewanya juga gampang tinggal memasukkan sejumlah uang maka akan keluar kartu dari dalam mesin. Kartu tersebut bisa dipergunakan untuk kita membuka kunci sepedah, dan jika sepedah telah selesai dipergunakan maka kartu tersebut dipakai untuk menguncinya kembali. 

Tempat penyewaan sepedah ini bisa kita temui di tempat-tempat yang ramai seperti pusat pertokoan, pasar ataupun ditempat wisata. Asik juga sih muter muter naik sepedah untuk melihat-lihat toko-toko yang berjejer disepanjang jalan. Atau melihat tempat wisata yang kita kunjungi. Belakangan jika ditempat wisata maka yang disediakan adalah sepedah gandeng.  Heeem naik sepedah ber tiga atau ber dua asik bangat kan ya? Romantis banget deh haha sayangnya saya gak bisa gowes ontel jadilah gak pernah nyoba. Sepertinya saya ditakdirkan sebagai pembonceng sejati ^_^ kemana-mana minta dianter hikss nasip.

Dibeberapa tempat pun ada larangan untuk kendaraan masuk kearea tersebut, contohnya di pusat kota Qingdao yaitu di Shanhaiguan Lu. Shanghaiguan Lu adalah lokasi dimana dahulunya pusat pemerintahan Qingdao berada, disinilah terdapat bangunan-bangunan kuno berarsitektur Eropa.

 

Ada juga kampus yang memberlakukan area bebas asab seperti Qingdao Agricultural University tidak diperbolehkan kendaraan bermotor masuk kedalam area tersebut. Jadinya tuh kalau mahasiswa mau menuju ke fakultas masing-masing tinggal pilih mau  jalan kaki  atau  naik sepedah. Kebetulan nih kampus luas banget karena ada beberapa fakultas yang tersebar di area ini. Jika jalan cape juga karena luasnya ^_^ makanya banyak mahasiswa yang membawa sepedah jika malas jalan kaki.

 

Pohon-pohon pun sekarang mulai diperhatikan terlebih lagi dimusim dingin. Pohon jangan sampai mati kedinginan jadinya tuh beberapa pohon yang baru ditanam dan masih dalam pengawasan akan dilindungi. Biar gak mati kedingin biasanya dibungkus pakai alang-alang atau dipagar dan ditutupi pakai terpal plastik. Jadi saat musim dingin saya suka lihat pohon yang dipagari pakai terpal plastik dipinggir pinggir jalan. Melihatnya saya sempat mikir ihhh ternyata China juga bisa serius lo menanggullangi polusi asap ini. Kita tahu bahwa dari sebuah pohon bisa tercipta berjuta-juta oksigen makanya di China pohon juga diperhatikan agar polusi udara mampu ditanggulangi.

Mungkin beberapa tahun kedepan jika di China tetap serius menangani polusi udara bukan tidak mungkin China mampu mengatasinya. Walaupun saya tetap berharap orang China mau mengurangi tradisi menghidupkan kembang apinya agar polusi udara tidak semakin parah. Bukan kah orang China tuh pintar dalam menciptakan sesuatu.

Coba deh bikin petasan atau kembang api yang memakai bahan alami gak pakai bahan kimia. Karena untuk melarang orang China menghidupkan kembang api tuh sangat sangat mustahil bisa tercapai dimana kembang api dan petasan adalah tradisi yang sudah mendarah daging. Mungkin bisa dicoba cari bahan yang gak berbahaya hehe3. Moga Indonesiapun mengikuti langkah China untuk mulai serius mengatasi polusi udara, air dan darat. 

Salam Sya, 2016.02.04

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun