Mohon tunggu...
Syasya_mama
Syasya_mama Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Ibu 2 Putri, Indonesia - Korea 가는 말이 고와야 오는 말이 곱다 (Jika kata yang keluar baik, kata yang akan datang pun akan baik )

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Beginilah Perayaan Imlek di Tiongkok

2 Februari 2016   12:43 Diperbarui: 2 Februari 2016   19:01 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Padahal sebenarnya kalau ketahuan dengan dinas pemerintahan yang terkait bakalan kena denda dan hukuman lho. Tapi anehnya tuh praktek memotong hewan babi, sapi atau kambing di pinggir jalan umum ada aja. Kalau motong ayam mungkin masih bisa dimaklumi lah ini motong sapi, kambing ataupun babi bukan di tempat penjagalan hewan. 

Sore hari pas Imlek kembang api dihidupkan di mana-mana hingga menjelang pagi hari dan puncaknya saat tengah malam tepat pukul 12 malam. Kembang api dan petasan bersahut-sahutan tiada henti. Terus terang saat menyaksikan dan mendengarkan kembang api di hari Imlek bikin saya terheran-heran siapa aja sih ini yang menghidupkan kembang api gak berhenti-henti. Ternyata setiap keluarga pasti akan menghidupkan kembang api dan petasan bahkan untuk yang memiliki usaha sepertinya wajib menghidupkan kembang api di depan gedung tempat usahanya. Jadi, Imlek benar-benar meriah oleh suara petasan dan kembang api. Saya yakin hari Imlek jika Anda berada di China mungkin akan kesulitan untuk tidur karena sepanjang malam petasan dan kembang api gak berhenti-henti.

Menjelang Imlek, saya boleh bilang polusi suara dan udara di mana-mana. Ini adalah bagian dari tradisi dan budaya yang sulit dihapuskan karena menghidupkan petasan dan kembang api adalah tradisi mengusir makhluk jahat yang akan masuk ke dalam rumah dan memakan penghuninya. Mengusir makhluk jahat bukan hanya legenda ataupun mitos semata, tetapi memang telah dipercaya masyarakat Zhonghua beratus tahun yang lalu. 

Ingatan saya ketika Imlek di Tanah Air adalah saat masih kecil, kebetulan tetangga depan rumah kami adalah orang Chinese jadi pas Imlek biasanya kami diantari kue keranjang. Ingat betul tuh kue keranjang enak banget bahkan setiap tahun rasanya saya menanti kedatangan kue keranjang tersebut. Saat di Zhonghua, saya malah tidak pernah dapat kue keranjang gantinya malah kebanjiran kiriman berbagai macam kacang-kacangan, mulai dari kacang almond, mente, polong, kenari dll..

Yang gak kalah uniknya kalau kita berkunjung ke rumah orang Zhonghua, hidangan makan yang akan diberikan kepada kita seperti orang hajatan karena satu meja penuh makanan. Belum lagi buah jeruk gak ketinggalan, bahkan saat pulang kita bakalan dibawain tuh buah jeruk. Awalnya saya tidak mengerti kenapa setiap Imlek bertamu ke rumah orang Zhonghua, pulangnya selalu dibawain buah jeruk. Ternyata jeruk melambangkan buah pembawa rezeki, diharapkan tahun baru ini memperoleh rezeki yang lebih banyak daripada tahun sebelumnya. Makanya kalau dikasih jeruk saat Imlek, jangan ditolak ya hehe itu namanya menolak rezeki lho. 

Biasanya beberapa hari setelah Imlek, mall yang banyak restoran bakalan diserbu anak-anak muda yang berkumpul sambil makan bersama teman-temannya. Imlek juga dijadikan waktu untuk reunian bertemu teman-teman lama yang telah berjauhan. Muda-mudi saat itu waktunya berkumpul saling bercerita dan menghabiskan malam bersama teman-teman. Tak jarang nih saat Imlek juga waktunya bertemu jodoh hehe ^_^

Mau ke China menjelang Imlek? mungkin akan merasakan hal yang sama seperti saya. 

Salam Sya, 2016.02.02 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun