Padahal sebenarnya kalau ketahuan dengan dinas pemerintahan yang terkait bakalan kena denda dan hukuman lho. Tapi anehnya tuh praktek memotong hewan babi, sapi atau kambing di pinggir jalan umum ada aja. Kalau motong ayam mungkin masih bisa dimaklumi lah ini motong sapi, kambing ataupun babi bukan di tempat penjagalan hewan.
Sore hari pas Imlek kembang api dihidupkan di mana-mana hingga menjelang pagi hari dan puncaknya saat tengah malam tepat pukul 12 malam. Kembang api dan petasan bersahut-sahutan tiada henti. Terus terang saat menyaksikan dan mendengarkan kembang api di hari Imlek bikin saya terheran-heran siapa aja sih ini yang menghidupkan kembang api gak berhenti-henti. Ternyata setiap keluarga pasti akan menghidupkan kembang api dan petasan bahkan untuk yang memiliki usaha sepertinya wajib menghidupkan kembang api di depan gedung tempat usahanya. Jadi, Imlek benar-benar meriah oleh suara petasan dan kembang api. Saya yakin hari Imlek jika Anda berada di China mungkin akan kesulitan untuk tidur karena sepanjang malam petasan dan kembang api gak berhenti-henti.
Menjelang Imlek, saya boleh bilang polusi suara dan udara di mana-mana. Ini adalah bagian dari tradisi dan budaya yang sulit dihapuskan karena menghidupkan petasan dan kembang api adalah tradisi mengusir makhluk jahat yang akan masuk ke dalam rumah dan memakan penghuninya. Mengusir makhluk jahat bukan hanya legenda ataupun mitos semata, tetapi memang telah dipercaya masyarakat Zhonghua beratus tahun yang lalu.
Ingatan saya ketika Imlek di Tanah Air adalah saat masih kecil, kebetulan tetangga depan rumah kami adalah orang Chinese jadi pas Imlek biasanya kami diantari kue keranjang. Ingat betul tuh kue keranjang enak banget bahkan setiap tahun rasanya saya menanti kedatangan kue keranjang tersebut. Saat di Zhonghua, saya malah tidak pernah dapat kue keranjang gantinya malah kebanjiran kiriman berbagai macam kacang-kacangan, mulai dari kacang almond, mente, polong, kenari dll..
Mau ke China menjelang Imlek? mungkin akan merasakan hal yang sama seperti saya.
Salam Sya, 2016.02.02
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H