Wihhh serem amat ya, masa kesesat sampai kekuburan sih? Eiit tunggu dulu, ini bukan kuburan sembarang kuburan karena nih kuburan milik seorang Jendral yang mengorbankan nyawanya demi kerajaan Korea.
Pengalaman ini bermula saat saya tinggal di Korea, waktu itu suami minta ditemani pergi ke Dongmyo kawasan pertokoan yang menjual bahan-bahan kulit. Mulai dari kulit sapi sampai kulit ular ada disana. Bagi pengrajin tas, jaket, tali pinggang, dompet atau pun sepatu yang memakai bahan dasar kulit hewan pasti lah datang ke pusat pasar ini. Kebetulan suami sedang ngajarin saya caranya bikin dompet dan tas kulit jadilah kami membutuhkan beberapa bahannya. Dipasar ini harganya juga lumayan murah, lagian bisa milih-milih bahan yang cocok.
Setelah puas pilih bahan kamipun beranjak pulang, namun karena ada alat yang perlu dibeli akhirnya kami memutuskan keliling pasar dahulu. Setelah agak lama berjalan tiba-tiba kami melihat orang-orang menjajakan barang-barang bekas, mulai dari kompor bekas sampai blender bekas juga ada. Jangan salah walaupun bekas kondisinya masih bagus lo. Bahkan barang-barang antik juga ada, yang lebih bikin saya semangat lihat barang-barang di sini ternyata saya nemu beberapa pedagang menjual uang koin 25 dan 100 rp yang koin besar dari Indonesia.
Suami yang lihat koin itu langsung bilang "mam, barang Indonesia juga ada dipasar ini lo?" kata saya "Mana, pap." penuh semangat clingak clinguk mencari. "Tuh" sambil nunjuk uang koin 25 rp dari Indonesia. "Weee ada juga disni ya, wah di Indonesia sudah gak laku pa."ucap saya.
Puas melihat-lihat barang bekas dan barang antik sampai gak tau udah seberapa jauh kaki ini melangkah. "Pa, kita sepertinya udah jauh deh, sampai mana ini? tau jalan pulang gak pa?" ucap saya. Tapi saat bicara itu mata saya melihat sebuah gapura yang antik banget berdiri kokoh dihadapan saya.
"Pap, apa ini?" tanya saya. Suami senyum-senyum bilang "Gak tau, mam."
Saya clingak clinguk dulu jangan-jagan untuk masuk ke sini mesti bayar he3, gak taunya enggak bayar alias gratis. Narsis sana-narsis sini saya minta di fotoin suami nurut aja, padahal aslinya saya gak suka di foto. Berhubung anak-anak gak ikut makanya gak bisa foto mereka, sayang lah kalau gak diabadikan nih tempat.
Weeee pantes aja suasananya hening. Setelah saya telusuri ternyata benar juga kalau ini nih kuburan alias sebuah kuil tempat makam jaman kerajaan dulu. Di plang keterangan tertulislah bahwa kuil ini bernama Seoul Donggwanwangmyo (Shrine) dibagun pada tahun 1601. Kuil ini juga lebih dikenal dengan sebutan Dongmyo Shrine atau bisa juga seoul Dongguan Angmyo yang artinya Gwanwangmyo di timur Seoul.
Sebenarnya kuil ini dibagun untuk menghormati kepahlawanan seorang Jendral asal negri China, yang bernama Jendral Guan Yu. Ia gugur dimedan perang saat Korea waktu itu dipimpin oleh dinasti Joseon berperang melawan Jepang yang saat itu ingin menaklukkan kerajaan dinasti Jeseon pada tahun 1592.
Untuk menghormati kepahlawanan sang Jendral Guan Yu , Dinasti Ming meminta pada Dinasti Joseon untuk membagun kuil tempat makam sang Jendral. Bentuk kuil disesuaikan dengan permintaan kerajaan China. Dulu sejak belum terjadi kebakaran besar-besaran pada bagunan-bangunan bersejarah Korea akibat perang melawan Jepang kuil ini hampir tidak diperhatikan. Setelah kejadian itu barulah pemerintah Korea mulai memperhatikan dan melestarikan aset-aset budaya dari negri Korea tak terkecuali kuil Dongmyo.
Saya cukup puas melihat-lihat bangunan luar dari kuburan ini, Sungguh bangunanya unik perpaduan antara Korea dan Cina. Setahu saya sejak dulu Korea dan Cina memiliki kedekatan hubungan yang cukup baik antar kerajaan. Jadi pantaslah kalau sang Jendral ikut membela kerajaan Korea.
Pulang dari lokasi ini saya langsung menemui putri saya yang sedang bersama sang nenek dirumah dan menceritakan kalau mamanya habis dari kuburan, kontan deh mereka ketakutan he3 ^_^
Salam Sya, 2016.01.09
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H