Hai anakku duduklah disini bersama ibu
Dengarlah ceritaku tentang masa dulu
Saat ibu menjadi yatim piatu
Kecelakaan mau merenggut orangtua ku
Tak ada yang perduli pada nasibku
Hingga sebuah keluarga yang tak mampu
Mengais rezeky dari hasil pemecah batu
Mereka mengasuh dan membesarkanku
Dengan penuh kasih sayang memeliharaku
Menyekolahkanku hingga menjadi guru
Sebuah pesan mereka ucapkan padaku dulu
Hiduplah dengan kejujuranmu
Dengan kejujuran itu hidupmu kan bermutu
Lihatlah para pemimpin negrimu
Merampas uang rakyat dan mengeruk kekayaan negrimu
Tipu sana tipu situ hingga tak tahu malu
Walau harus umbar kejujuran yang palsu
Setiap tertangkap masih bisa melucu
Melucu dengan dagelan tipu-tipu
Bohong sana bohong situ
Itulah para pemimpin negrimu
Jangan pernah tiru para pemimpin seperti itu
Kini ibu berpesan padamu
Seperti ucapan orangtua angkatku dulu
Jangan pernah merampas ataupun mengambil yang bukan hakmu
Apalagi sombong, angkuh dan tak mau tahu
tak mau tahu pada sesamamu
Hai anakku lihatlah kamar nyamanmu
Lihatlah makanan yang slalu ada untukmu
Lihatlah betapa bagus sepatu dan bajumu
Rasakanlah betapa berlebih hidupmu
Bersyukurlah dengan milikmu
Hai anakku tidak semua anak sepertimu
Lihatlah anak terlantar, pengemis, fakir miskin dan juga yatim piatu
Mereka menjalani hidup penuh liku
Pagi makan malam belum tentu
Maka berbagilah dengan punyamu
Itu baru anakku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H