Dia adalah energi yang meneduhkan
Hadiah dari robbi semesta alam
Tak putus mataku memandang
Meski dia ada di kejauhan
Dan aku
Di tanah yang tak bertuan
Dia adalah sutra
Dari tangan pengrajin persia
Membawaku pada cerita-cerita
Lalu membuatku terlelap
Dari kisah tentang yusuf dan zulaika
Dia  adalah tanya
Yang menumpuk
Larut dalam do'a pagi petang
Menepi..
Hilang
Namun..
Nyala kembali..
Lebih meneduhkan
Lebih bias
Dari cahaya sore
Dari cahaya lampu kota
Dari lentera
Dia membawa do'a dan salam
Menepikannya
Hingga adzan berkumandang
Hingga suara iqomat datang
Dia adalah energi
Yang meneduhkan
Hadiah dari robbi semesta alam
Jakarta, pukul 17.53
Di atas bus transjakarta
Tugas-Grogol
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H