Mohon tunggu...
Lajma Khanie
Lajma Khanie Mohon Tunggu... Lainnya - Happy Writing

Freedom jurnalism

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kuendapkan Rindu

12 Juli 2018   08:19 Diperbarui: 12 Juli 2018   08:33 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kuendapkan rindu

mulai dari Isya' hingga Subuh

Berharap lupa menyelamatkan segala

Tapi rindu memakan makna

ia hinggap di jendela

di spion-spion

di taman-taman

di deretan toko

di dua menara

lalu hinggap di kelopak mata sendiri.

Adzan telah berkumandang

Rindu kubiarkan terbengkalai

Tak ada tanda terima

Biarkan tetes wudhu membasuhnya

membawa lupa

untuk rindu sesaat

antara adzan dan iqomat.

Rindu...biar kutitipkan di ujung sejadah  saja.

#Rindu

#1439H

#Untuk Yang Tertulis di Lauhful Mahfus

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun