Kuendapkan rindu
mulai dari Isya' hingga Subuh
Berharap lupa menyelamatkan segala
Tapi rindu memakan makna
ia hinggap di jendela
di spion-spion
di taman-taman
di deretan toko
di dua menara
lalu hinggap di kelopak mata sendiri.
Adzan telah berkumandang
Rindu kubiarkan terbengkalai
Tak ada tanda terima
Biarkan tetes wudhu membasuhnya
membawa lupa
untuk rindu sesaat
antara adzan dan iqomat.
Rindu...biar kutitipkan di ujung sejadah  saja.
#Rindu
#Untuk Yang Tertulis di Lauhful Mahfus
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!