inginku berbisik sesuatu kala itu.
tapi dia, kembali menangis,
bertanya, "Siapa Kau?"
Ah, mengapa lupa memakan segala!
Tubuh itu, kini tak akan bertanya lagi,
tidak menangis lagi,
kini kamilah yang menangis untuknya,
dan waktu seolah menerbangkan kembali
semua kenangan tentangnya
tentang wanita yang suka berkebun, yang selalu tertawa,Â
yang matanya begitu ramah,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!