Transformasi Digital Layanan Publik di Era Stunting: Studi Kasus Si PentingÂ
Transformasi layanan publik di Indonesia terus menjadi topik yang relevan, terutama di era digitalisasi yang semakin pesat. Salah satu inisiatif yang menarik perhatian adalah program Sistem Informasi Penanganan Stunting (Si Penting) yang diterapkan di Kabupaten Kulon Progo.Â
Program ini dirancang untuk mengatasi masalah stunting melalui penggunaan sistem informasi yang terintegrasi, dan secara khusus bertujuan untuk mencapai tata kelola pemerintahan yang lebih gesit.Â
Dalam artikel yang ditulis oleh Awang Darumurti, Muhammad Eko Atmojo, dan Vicky Alfitra Perdana (2023), program Si Penting menjadi studi kasus yang menarik dalam membahas bagaimana digitalisasi mampu mengubah cara pemerintah merespons masalah kesehatan masyarakat.Â
Dalam konteks global, stunting merupakan masalah yang mempengaruhi hampir 22% anak-anak di bawah usia lima tahun di seluruh dunia, berdasarkan laporan UNICEF tahun 2021. Di Indonesia sendiri, prevalensi stunting masih berada pada angka 24,4% per tahun 2022 (Kemenkes RI).
 Angka ini menempatkan Indonesia pada situasi yang kritis, karena dampak jangka panjang stunting terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak-anak sangat signifikan. Upaya untuk mengurangi angka ini memerlukan strategi yang komprehensif dan terkoordinasi. Di sinilah peran sistem informasi seperti Si Penting menjadi sangat krusial.
Si Penting memanfaatkan teknologi informasi untuk mengintegrasikan data kesehatan, mempercepat pengambilan keputusan, dan memantau perkembangan intervensi di lapangan.Â
Program ini tidak hanya menyediakan platform digital bagi tenaga kesehatan, tetapi juga melibatkan masyarakat dalam pengawasan penanganan stunting. Dengan demikian, program ini menjadi model yang dapat diadopsi oleh daerah lain dalam menghadapi masalah yang sama.
Program Sistem Informasi Penanganan Stunting (Si Penting) di Kabupaten Kulon Progo adalah langkah maju dalam pemanfaatan teknologi informasi untuk mendukung tata kelola pemerintahan yang lebih gesit.Â
Berdasarkan artikel yang ditulis oleh Darumurti, Atmojo, dan Perdana (2023), Si Penting berhasil memadukan prinsip agile governance dengan layanan publik untuk menangani masalah stunting.Â