2.Tinggi peminat
Makanan yang digoreng sering kali memiliki keuntungan tinggi dengan peminat yang tinggi khususnya mahasiswa. Mahasiswa, sebagai target pasar utama, memiliki kebiasaan membeli makanan ringan dengan harga terjangkau. Bisnis bisa semakin tinggi peminatnya atau penjualannya selama musim dingin atau hujan.
3.Keuntungan yang stabil
Berada di dekat kampus menyediakan aliran pelanggan potensial yang stabil (mahasiswa dan staf). Dengan harga per gorengan yang rata-rata Rp2.000 hingga Rp3.000, dan penjualan sekitar 200--300 gorengan per hari, seorang pedagang bisa meraih omzet harian Rp600.000 hingga Rp900.000. Keuntungan bersih setelah dikurangi biaya operasional bisa mencapai Rp200.000 hingga Rp400.000 per hari.
4.Menghasilkan pelanggan tetap
Makanan yang digoreng sering dianggap sebagai makanan yang menenangkan dengan tekstur yang renyah, gurih, praktis dan hangat, yang dapat menghasilkan pelanggan tetap dan loyalitas merek.
5.Cepat dan praktis
Makanan yang digoreng dapat disiapkan dengan cepat dan praktis, memungkinkan perputaran pelanggan yang tinggi dan efisiensi.
6.Dapat berkembang dalam usaha katering
Bisnis ini dapat berkembang menjadi katering untuk acara-acara kampus, yang selanjutnya meningkatkan aliran pendapatan.
b.Risiko Gagal Usaha Gorengan