Mohon tunggu...
Laily Alfi
Laily Alfi Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi STITMA

Hobi saya adalah menulis artikel terkait topik terkini

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kompetensi Kepribadian Pendidik

15 Juni 2024   15:53 Diperbarui: 15 Juni 2024   16:15 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Semboyan Ki Hajar Dewantara/smkmardhotillah

Hakikat Kompetensi Kepribadian Guru

Peran guru sebagai teladan sangatlah penting dalam membentuk karakter siswa. Guru yang mampu memberikan contoh yang baik akan menjadi inspirasi bagi siswanya. Namun, untuk mencapai hal ini, diperlukan guru-guru yang berkualitas. Sistem perekrutan guru harus diperbaiki, tidak hanya berfokus pada kualifikasi akademik semata, tetapi juga mempertimbangkan aspek-aspek seperti stabilitas mental, kapasitas intelektual, profesionalisme, dan moralitas agama. Dan ini semua bisa terwujudkann dengan adanya sistem pendidikan. 

Salah satu tanggung jawab kepala sekolah adalah membina guru untuk meningkatkan kompetensi kepribadian mereka sebagai pendidik dan contoh bagi siswa. Guru memiliki peran penting dalam membentuk karakter siswa dan mempengaruhi generasi mendatang. Kepribadian guru yang menonjol tercermin dalam aktivitas sehari-hari di sekolah, seperti menyambut siswa dengan ramah, mengatur apel pagi, membimbing dalam doa, dan membangun karakter siswa melalui kegiatan di sekolah dan di rumah. Ini menunjukkan komitmen dan tanggung jawab moral guru terhadap siswa dan kepada Allah Ta'ala. (Rozi et al., 2021)

Kompetensi Kepribadian yang harus dimiliki oleh Guru yaitu Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 16 Th. 2007  mencakup lima subkompetensi, yaitu kepribadian yang mantap dan stabil, dewasa, arif, berwibawa, dan berakhlak mulia. (Sudarman, 2010:203) Subkompetensi kepribadian yang mantap dan stabil adalah bertindak sesuai dengan norma hukum, sesuai dengan norma sosial, dan sebagai guru memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma. Subkompetensi kepribadian yang dewasa memiliki indikator menampilkan kemandirian dalam bertindak sebagai pendidik dan memiliki etos kerja sebagai guru. Subkompetensi kepribadian yang arif memiliki indikator menampilkan tindakan yang didasarkan pada kemanfaatan peserta didik, sekolah, dan masyarakat serta menunjukan keterbukaan dalam berpikir dan bertindak.

Subkompetensi kepribadian yang berwibawa memiliki indikator  berpengaruh positif terhadap peserta didik yaitu memiliki prilaku yang disegani. Subkompetensi kepribadian akhlak mulia dapat menjadi teladan memiliki indikator  bertindak sesuai dengan norma agama (iman dan takwa, jujur, ikhlas, suka menolong), dan memiliki prilaku yang diteladani peserta didik. Sebagai teladan, guru harus memiliki kepribadian yang dapat dijadikan profil idola, sehingga seluruh aspek tingkah lakunya adalah figur yang paripurna. Jadi, kompetensi kepribadian guru adalah kemampuan kepribadian yang harus dimiliki seorang pendidik, yaitu bahwa guru hendaknya memiliki kepribadian yang mantap dan stabil, dewasa, arif, dan berakhlak mulia. Di dalamnya juga diharapkan tumbuhnya kemandirian guru dalam menjalankan tugas serta senantiasa terbiasa membangun etos kerja. Hingga semua sifat ini memberikan pengaruh positif terhadap kehidupan guru dalam kesehariannya. (Edy & Maryam, 2022)

Berikut adalah beberapa contoh kompetensi kepribadian guru:

a.Guru memulai pembelajaran tepat waktu sesuai jadwal pembelajaran yang sudah ditetapkan untuk mencontohkan sikap disiplin.

b.Guru menegur murid yang tidak menjaga sopan santun dan melakukan hal yang mengganggu ketertiban kelas. Misalnya, tidur di dalam kelas, menghina teman, bicara kotor, dan sebagainya.

c.Tidak membeda-bedakan murid. Sebagai misal, terhadap murid baru, guru bersikap wajar dan membuatnya nyaman.

d.Guru menutup setiap pembelajaran dengan doa dan kata-kata motivasi untuk mendorong semangat belajar siswa.

e.Guru memahami, menerapkan, dan berperilaku sesuai dengan kode etik guru. (yuri Oktaviana, 2024)

Upaya Meningkatkan Kualitas Kepribadian Guru 

Ada lima indikator yang menjadi acuan kepala sekolah dalam membuat strategi peningkatkan kompetensi kepribadian guru  yaitu:

1.Kepribadian yang mantap dan stabil

a. Penjadwalan guru sebagai pembina apel:         Kegiatan ini bertujuan untuk melatih kepemimpinan dan kemampuan komunikasi guru di depan publik.

b.Penjadwalan guru sebagai imam sholat: Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan guru, serta menanamkan nilai-nilai religius kepada siswa.

c.Pertemuan guru: Pertemuan ini menjadi wadah bagi kepala sekolah untuk menyampaikan informasi penting, memberikan arahan kepada guru, serta membangun komunikasi yang baik antar guru.

d.Evaluasi pekanan: Evaluasi ini dilakukan untuk memantau kemajuan program pendidikan dan menilai efektivitas pelaksanaan kegiatan belajar mengajar..

2.Kepribadian yang dewasa

Tujuan utama program ini adalah untuk membekali guru dengan wawasan baru, yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan mereka kepada siswa selama proses pembelajaran. Beberapa pelatihan yang diberikan dalam program ini antara lain pelatihan pemecahan masalah dan pelatihan metode pembelajaran.

3.Kepribadian yang berwawasan luas

a.Pelatihan manajemen kelas: Guru dibekali keterampilan untuk mengatur kelas dengan baik dan mengkondisikan peserta didik. Hal ini mencakup kemampuan memahami peserta didik, merancang dan melaksanakan pembelajaran, mengevaluasi hasil belajar, dan mengembangkan peserta didik untuk mencapai potensi mereka.

b.Pembinaan pekanan: Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme dan karakter guru melalui berbagai pembinaan dan pembiasaan. Diharapkan guru memiliki sifat sabar dalam membimbing siswa, rendah hati, dan pemaaf dalam menerima kekurangan dan kelebihan peserta didik.

c.Tahsin Al-Qur'an: Guru dibina untuk meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur'an dengan tartil dan fasih.

d.Menghafal Al-Qur'an: Guru didorong untuk menghafal Al-Qur'an sebagai pedoman hidup dan meningkatkan keimanan.

4.Kepribadian yang berwibawa

a.Pelatihan kepemimpinan liqo guru: Kegiatan ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan kepemimpinan guru agar mereka dapat membimbing dan mengayomi seluruh anak didik dengan efektif.

b.Pembinaan pekanan: Melalui pembinaan rutin ini, guru diharapkan memiliki sikap santun dan profesional dalam berinteraksi dengan peserta didik selama proses pembelajaran.

c.Pemateri liqo anak-anak dan mabit guru: Kegiatan ini bertujuan untuk membekali guru dengan keterampilan menasihati dan membimbing anak didik dengan baik, serta meningkatkan keimanan dan ketaqwaan mereka.

d.Evaluasi dan koordinasi pekanan: Kepala sekolah secara berkala mengadakan evaluasi dan koordinasi untuk memantau kemajuan program dan memastikan program berjalan sesuai dengan tujuan.

e.Supervisi lapangan dan kelas: Supervisi dilakukan untuk memastikan guru menerapkan program pengembangan karakter dengan efektif dan konsisten.

f.Rapat kerja guru dan karyawan: Rapat ini diadakan untuk memberikan pemahaman dan koordinasi yang berkesinambungan antar guru dan karyawan dalam mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

5.Kepribadian yang berakhlak mulia

Program ini bertujuan untuk menumbuhkan kepribadian guru yang berakhlak mulia, Maka kepala sekolah menyusun program amalan harian yang wajib diikuti oleh seluruh guru. Amalan harian tersebut meliputi: Sholat berjamaah untuk guru laki-laki dan tepat waktu untuk guru perempuan, tilawah Al-Quran 1 juz setiap hari, istighfar minimal 1000 kali.setiap hari, sholawat Nabi minimal 100 kali setiap hari, qiyamullail 3 kali sepekan,  puasa sunnah dua kali sepekan,  dzikir pagi dan petang, sedekah setiap hari (tanpa nominal yang ditentukan. ) olahraga minimal 3 kali sepekan.

Program amalan harian ini dilaporkan secara rutin setiap hari dan dievaluasi setiap bulan. Berdasarkan hasil evaluasi, kepala sekolah memberikan motivasi kepada guru dengan reward dan punishment untuk meningkatkan mutu sekolah. Program upgrading kepribadian guru ini diharapkan dapat memberikan manfaat meningkatkan akhlak mulia para guru, budaya religius di sekolah, meningkatkan motivasi guru untuk meningkatkan kualitas diri dan meningkatkan mutu sekolah.(Rozi et al., 2021)

Sumber 

Arifai, Ahmad. "Kompetensi kepribadian guru dalam perspektif pendidikan Islam." Raudhah Proud To Be Professionals: Jurnal Tarbiyah Islamiyah 3.1 (2018): 27-38.

Edy, E., & Maryam, S. (2022). Kompetensi Guru Dalam Perspektif Pendidikan Islam. Edusifa: Jurnal Pendidikan Islam, 6(1), 48–67. https://doi.org/10.56146/edusifa.v6i1.4

Rozi, F., Wahyuni, A., & Fahyuni, E. F. (2021). The Principal Strategy in Improving Teacher Personality Competence. Academia Open, 4, 1–11. https://doi.org/10.21070/acopen.4.2021.2992

yuri Oktaviana, A. (2024). Pengertian Kompetensi Kepribadian Guru dan Contohnya. Tirto.Id.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun