Pengertian Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter mempunyai dua suku kata yaitu pendidikan dan karakter (Latifah, 2021). Pendidikan yaitu "suatu pengembangan pada individu melalui usaha pelatihan, pengarahan dan pengajaran yang dapat membuat individu tersebut menjadi terlihat lebih dewasa". Dewasa yang dimaksudkan yaitu bukan fisik namun sikap dan perilaku dari individu. (Hadisi, 2015) Sedangkan karakter dimaknai "sebagai cara berfikir dan berperilaku yang khas tiap individu, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara" (Ramdhani, 2017).
Tujuan Pendidikan Karakter di Era Society 5.0
Tujuan pendidikan di era society adalah untuk meningkatkan akses dan relevansi untuk membantu pemenuhan pendidikan cerdas dengan menaikkan dan menyamakan standar pendidikan dan memanfaatkan teknologi untuk menghasilkan pendidikan yang bermutu tinggi. Masyarakat berbasis teknologi yang berpusat pada manusia digambarkan sebagai Masyarakat 5.0. Pada periode ini, umat manusia diharapkan dapat menggunakan berbagai penemuan yang diciptakan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dan menjawab berbagai persoalan persoalan sosial.
Kesadaran akan siapa diri kita sebagai umat dan kepedulian terhadap kemajuan negara akan terasa sangat penting dalam pengembangan pendidikan karakter itu sendiri. Di zaman super smart society 5.0, seiring kemajuan teknologi, semakin banyak orang yang menggunakannya, termasuk semakin banyak orang yang menggunakan media sosial. Mereka yang lahir antara tahun 1995 dan 2010 dikenal sebagai Generasi Z, dan mereka menguasai sebagian besar pengguna media sosial. Istilah "digital native" mengacu pada generasi yang dianggap sangat tertarik dengan teknologi. Sebab, berbeda dengan generasi sebelumnya, generasi ini lahir dengan pengetahuan teknologi dan lebih mudah diakses akses internet.
Prinsip Pendidikan Karakter di Era Society 5.0
Berikut contoh implementasi prinsip pendidikan karakter di Era Society 5.0 :
1. Penggunaan teknologi digital untuk mendukung pendidikan karakter
Menggunakan aplikasi pembelajaran digital yang menyediakan modul tentang etika dan karakter, serta memungkinkan siswa untuk melakukan refleksi dan penilaian diri.
2. Menumbuhkan kreativitas dan imajinasi