Mohon tunggu...
Lailya NurOktaviani
Lailya NurOktaviani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan mahasiswa pendidikan profesi guru di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Transformasi Pendidikan di Abad 21: Mengintegrasikan Nilai-nilai Pancasila dalam Menciptakan Pendidikan yang Merdeka Belajar

11 Januari 2024   10:11 Diperbarui: 11 Januari 2024   10:52 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manusia Indonesia memiliki latar berlangkang yang sangat beragam. Keragaman menjadi karakteristik utama keindonesiaan, membentuk identitas bangsa melalui pengalaman hidup, budaya, dan nilai-nilai yang dihayati. Beragam dalam pengalaman hidup, budaya, bahasa, ras, suku, dan kepercayaan, keragaman memuat nilai-nilai kemanusiaan yang kaya dan layak untuk dilestarikan sebagai identitas bangsa. Pendidik diharapkan memahami keberagaman karaktreristik peserta didik. Dengan memahami karakteristik dan latarbelakangnya, pedidik dapat menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan berpihak pada peserta didik.

Merdeka belajar menitikberatkan pada kebebasan individu untuk mengembangkan potensi masing-masing. Mengakui keragaman tersebut memungkinkan pembelajaran yang inklusif, di mana setiap peserta didik dihargai dan didukung sesuai dengan keunikan mereka. Selain itu, keragaman menjadi peluang untuk kolaborasi, komunikasi, dan pembelajaran yang relevan dengan realitas kehidupan masing-masing peserta didik. Dengan merangkul keragaman, merdeka belajar tidak hanya menjadi konsep pembelajaran, tetapi juga perjalanan pribadi dan kolektif untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi yang dimiliki setiap individu.

  • Manusia Indonesia sebagai Manusia Pancasila

Pancasila merupakan perekat dan penyatuan hidup berbangsa bagi keberagaman di Indonesia. Nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila sebagai identitas bangsa dan manusia Indonesia. Pancasila menjadi "djiwa bangsa Indonesia," mencerminkan keberagaman dan gotong-royong. Sila-sila Pancasila memuat imperatif etis untuk hidup bersatu, bertanggungjawab, bekerjasama, hidup adil, dan bermusyawarah, memberikan landasan bagi kehidupan harmonis dan pendidikan yang mengedepankan pembentukan karakter melalui dialog edukatif dan kerjasama, bukan semata kompetisi individualisme.

Pembentukan karakter peserta didik adalah langkah penting dalam mempersiapkan pendidikan abad 21. Selain fokus pada peran teknologi, pendidikan ini juga menekankan pengembangan karakter individu. 

Dalam konsep merdeka belajar, nilai-nilai Pancasila seperti gotong-royong dan adil menjadi dasar pendidikan karakter yang terintegrasi dalam kurikulum. Nilai-nilai Pancasila juga relevan dalam menghadapi kompleksitas abad 21, mendorong pembentukan karakter adaptif dan kolaboratif. Dengan pendekatan ini, pendidikan menjadi inklusif, mengakui keberagaman, dan membentuk generasi cerdas secara intelektual dengan karakter kuat untuk berkontribusi positif dalam masyarakat.

  • Manusia Indonesia sebagai Manusia Religius

Religiusitas, sebagai aspek esensial dalam kehidupan manusia, dapat diintegrasikan secara mendalam dalam konteks pembelajaran dan pendidikan. Sikap religius kosmik atau spiritualitas kosmik dapat menjadi pendorong jiwa dalam mengembangkan visi kemanusiaan dalam dunia pendidikan. 

Dengan memahami nilai keberagaman, semangat Pancasila, dan mewujudkan spiritualitas kosmik, setiap peserta didik di Indonesia dapat merasakan kebebasan belajar (merdeka belajar) yang tidak hanya mencakup aspek intelektual, tetapi juga dimensi spiritual dan moral. Dengan demikian, pendidikan dapat menjadi wahana yang memupuk karakter religius dan mengajarkan peserta didik untuk hidup dalam harmoni dengan lingkungan serta sesama manusia.

Nilai-nilai Pancasila sebagai Fondasi Pendidikan

Pancasila merupakan entitas dan identitas utama bagi bangsa Indonesia, mempermeasi setiap aspek kehidupan sosial-budaya, ekonomi, dan agama. Pancasila sebagai entitas bangsa berarti bahwa Pancasila merupakan elemen yang membentuk keberadaan dan karakteristik suatu bangsa, dalam hal ini, Indonesia. Sebagai entitas bangsa, Pancasila menjadi dasar nilai dan prinsip yang mengikat masyarakat Indonesia secara bersama-sama. 

Pancasila sebagai identitas bangsa berarti bahwa Pancasila mencerminkan jati diri dan karakter khusus yang membedakan bangsa Indonesia dari bangsa-bangsa lain. Identitas bangsa Indonesia tercermin dalam nilai-nilai, keyakinan, dan prinsip yang terkandung dalam Pancasila, yang diakui dan dihayati oleh masyarakat Indonesia sebagai suatu kesatuan yang membentuk identitas nasional. Dalam konteks pendidikan, Pancasila memberikan landasan yang kokoh, mewujudkan profil pelajar yang mencerminkan nilai-nilai luhur.

Profil Pelajar Pancasila mengamanatkan untuk menjadi individu yang Beriman dan Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta Berakhlak Mulia, menggarisbawahi pentingnya spiritualitas dan moralitas dalam pembentukan karakter. Selain itu, pelajar diarahkan untuk memahami dan menerapkan Berkebinekaan Global, mengakui dan menghargai keberagaman budaya dan pemikiran di tingkat global. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun