Mohon tunggu...
lailiyati .
lailiyati . Mohon Tunggu... Guru - GURU

GURU

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Si Lelaki Mulut Sampah

13 Maret 2022   19:11 Diperbarui: 13 Maret 2022   19:21 1174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Si Lelaki Mulut Sampah (Foto: Lailiyati)


Lelaki, tapi mulut sampah. Iih ... jauh-jauh aja.

Namun hal demikian ternyata sangat dekat dengan keseharian.
Dan itu sangat merisaukan, mengingat gendernya yang seharusnya lebih kuat dari perempuan, seperti yang telah disampaikan dalam Al-Quran, yakni ayat ke-34 surat an-Nisa:  

"Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka."  

Melebihkan / lebih disini bukan hanya dalam segi fisik.
Saya pribadi curiga jangan-jangan dia bukan lelaki tapi lekoong.
Tapi kan punya anak istri.
Ahh, lama jelasinnya.
Maksud saya setidaknya jangan bermulut sampah lah. Jadi jijik kaan! Naudzubillah....

Kasus yang boom saat ini.
Tentang 'I.....A.....' itu ya....?
Iya siih, kan gandengannya mulut sampah.

Teringat saya dengan suatu film  dalam negeri yang entah apa judulnya. Berkisah tentang suami istri yang belum dikarunia anak setelah menikah sekian tahun. Si suami akhirnya jatuh cinta lagi dengan seorang perempuan muda dan berniat menikahinya. 

Namun mengingat ia telah beristri, hal itu menjadi penghalang bagi niatnya. Oleh karena itu ia memutar otak, memikirkan rencana agar ia terlepas dari ikatan pernikahan dengan istri yang belum memberikan anak padanya. Terpilihlah tema perselingkuhan. 

Masalahnya adalah dengan siapakah ia akan menuduh istrinya berselingkuh, akhirnya ketemulah lelaki naif yang akan dijadikan pasangan selingkuh istrinya, yakni supir mereka. Oleh karena suami hampir melupakan kewajibannya sebagai suami. Si istri yang lugu  kemana-mana selalu diantar oleh sang supir.

Sidang perceraian dimulai, penggugat yakni si suami berapi-api menyampaikan di ruang sidang tentang perselingkuhan istrinya dengan supir mereka. Sang istri dengan berlinangan air mata menganggukkan kepala mengiyakan tuduhan yang ditujukan padanya dan supir mereka. Sebenarnya hakim tak sebodoh itu yang akhirnya percaya saja dengan pernyataan lelaki itu. Namun apa daya karena si istri mengiyakannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun