Mohon tunggu...
lailiyati .
lailiyati . Mohon Tunggu... Guru - GURU

Dimana kaki berpijak, disitu langit dijunjung.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kisah pada Dahan Tertutup Pasir

10 Maret 2022   10:47 Diperbarui: 10 Maret 2022   10:56 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku tak tertarik terbang seperti kata Ibu kutilang, ataupun berlari jauh seperti bebek yang sering bertandang kesini ditiap pagi dan ketika senja menjelang mereka dijemput pulang oleh bocah pengangonnya. Ataupun berlompatan seperti kakak katak. Namun aku hanyalah seekor ulat yang pada saatnya nanti bermetamorfosa dan terbang sebagai kupu-kupu, setelah melalui fase kepompong selama 7 hingga 20 hari. Aku sedih namun bukankah semua ulat mengalami itu?

Tujuh hari sudah aku berpuasa tidak makan dan minum, pun telah kutemukan dahan tertutup pasir. Maka, selamat tinggal masa bermain, selamat tinggal dinginnya udara malam, selamat tinggal sinar keperakan dari sang surya, selamat tinggal sahabat-sahabatku, karena fase kepompongku telah bermulai.

Bangil, Sabtu 6 Juli 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun