Mohon tunggu...
Lailiyah Nurul Safitri
Lailiyah Nurul Safitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Hanya seorang mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kenali Apa Itu People Pleaser, Ciri, dan Efeknya

8 Maret 2022   20:59 Diperbarui: 8 Maret 2022   21:13 2940
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi sifat people pleasing, yaitu

  • Berpikir secara matang terlebih dahulu sebelum setuju dengan orang lain --- sebelum menyetujui orang lain, baik dari segi pendapat, keinginan, kepentingan, ataupun semacamnya, ada baiknya untuk dipikirkan terlebih dahulu. Berpikir secara matang dapat membantu kita untuk memilah mana kepentingan yang prioritas dan mana yang tidak.  Hal tersebut tentu sangat membantu kita dalam mengerjakan sesuatu karena adanya urutan prioritas kepentingan.
  • Menyadari bahwa setiap manusia memiliki pilihan --- setiap manusia memiliki pilihan untuk setuju maupun tidak setuju, oleh karena itu setelah berpikir secara matang tentang suatu hal, kita dapat memberikan pendapat untuk setuju atau tidak setuju kepada orang lain.
  • Menyadari bahwa kita tidak bisa menyenangkan semua orang --- hal tersebut merupakan fakta yang harus diterima. Memang benar bahwa kita tidak dapat menyenangkan semua orang, oleh sebab itu cobalah untuk menjadi diri sendiri dan berterus terang. Jangan selalu "meng-iya-kan" orang lain padahal Anda sendiri tidak setuju. Anda harus mengetahui batasan-batasan yang bisa Anda lakukan dan yang tidak. Anda tidak perlu takut untuk berbicara "tidak" kepada orang lain sebab setiap individu memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing sehingga kita tidak harus menyenangkan semua orang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun