Hallo Milenial!
Singkatnya, milenial merupakan sapaan bagi masyarakat muda yang sekarang ini berada di usia produktif kerja. Menyebalkan memang. Pandemi membuat sebagian dari milenial kalang kabut beberapa bulan terakhir. Dari Bulan Maret hingga Bulan Agustus ini grafik penambahan kasus Covid-19 di Indonesia masih cenderung meningkat. Pada awal Bulan Agustus penambahan kasus bisa mencapai seribu lebih setiap harinya.
Tidak ada yang tahu pandemi ini sampai kapan. Namun bukankah kebutuhan dan impian milenial yang masih sangat banyak itu harus tetap jalan? Ya, tentu saja! Oleh karena itu, bolehlah bulan-bulan kedepan coba untuk atur kembali kebutuhan rutin bulanan dan impian yang sudah waktunya harus diwujudkan. Pastikan dengan tetap patuhi protokol kesehatan ya.
Rencanakan Tujuan dan Target Bulan Depan
Selama masa pandemi konsumsi cenderung turun karena pergerakan dan aktivitas yang dibatasi. Namun disisi lain tabungan jadi bisa cepat terkumpul. Dalam teori ekonomi, sudah menjadi rumus bahwa pendapatan sama dengan konsumsi ditambah tabungan. Konsumsi adalah seluruh uang yang habis untuk memenuhi kebutuhan dalam masa tertentu, misalnya satu bulan.Â
Sementara tabungan adalah sisa konsumsi yang masih bisa dipegang sampai terima gaji selanjutnya dan bisa digunakan untuk kebutuhan di masa mendatang. Ketika konsumsi turun maka tabungan pun meningkat dan sebaliknya. Sayangnya ketika konsumsi turun di masa pandemi, jadi banyak sekali impian yang seharusnya terwujud jadi terkubur.
Hmm.. sudah jangan disesali. Ternyata selama pandemi juga banyak celah kemudahan yang bisa membuat kebutuhan dan impian sama-sama bisa berjalan. Contohnya: banyak sekali diskon di masa pandemi, banyak brand membuka toko online, banyak outlet menggunakan pembayaran online, banyak pinjaman murah diberikan oleh bank, dan dengan memanfaatkan produk keuangan proses pengurusan berkas menjadi cepat dengan sistem online.
Jika benar-benar masih sulit mengambil resiko dan memilih mengumpulkan tabungan daripada konsumsi sekarang. Itu juga tidak masalah sebenarnya. Banyak keuntungan produk keuangan investasi di masa seperti ini. Selain beberapa sekuritas yang mulai melakukan pembukaan Rekening Dana Investasi secara online. Harga produk investasi pun sedang murah-murahnya setelah sangat jatuh pada bulan maret lalu. Ini waktu yang tepat buat beli produk investasi bukan?
Bagian yang paling penting adalah jangan jadikan pendapatan hanya tertumpuk di bawah bantal saja karena pandemi. Sayang sekali, momentum seperti ini jarang akan terulang kembali. Percayalah, pemerintah menjaga sistem stabilitas keuangan negara kita dengan baik. Setiap hari inflasi dan kurs rupiah selalu dipantau dengan baik sehingga makroprudensial aman terjaga. Don't be worry! Setelah ini ambil kertas dan buat daftar kebutuhan dan impianmu sekarang ya..
Tentukan Alokasi Dana Setiap Target Sebelum Gajian
Sesudah menimbang beberapa celah keuntungan yang bisa didapatkan selama pandemi, jangan ragu untuk menentukan persentase dari 100% gaji yang akan diterima. Cobalah hitung kembali persentase konsumsi dan persentase tabungan, sebelum dan sesudah masa pandemi.Â
Konsumsi biasanya terdiri dari: biaya makan, biaya laundry, biaya tempat tinggal, biaya listrik air internet, cicilan, biaya sekolah anak, biaya tunjangan orang tua, asuransi, pajak, zakat, infaq, shodaqoh, dst. Sementara tabungan bisa dalam bentuk uang tunai, perhiasan, emas batangan, dan dengan memanfaatkan produk keuangan seperti: tabungan bank, giro, deposito, saham, obligasi, reksadana, atau ETF.
Jika sudah mendapat perbandingan, sesuaikanlah dengan segudang rencana kebutuhan dan impian yang sudah masuk daftar tadi. Tentukan persentase konsumsi dan tabungan terbaru untuk beberapa bulan-bulan ke depan, minimal untuk bulan depan saja dulu. Contoh: Konsumsi 70% dan Tabungan 30%. Boleh dilakukan dengan rincian lebih detail lagi untuk masing-masing biaya.
Manfaatkan Produk Keuangan, Belanja Online, dan Pembayaran Non Tunai
Setelah terima gaji. Hal yang harus dilakukan adalah disiplin pengeluaran anggaran belanja, tentu dengan tetap disiplin protokol kesehatan. Jangan sering keluar rumah jika tidak sangat vital. Utamakan semua hal dilakukan secara online.
Begini beberapa tips belanja kekinian ala milenial yang wajib dicoba saat masa pandemi. Belanja semua kebutuhan sehari-hari dan peralatan rumah bisa melalui marketplace seperti Shopee, Lazada, Tokopedia, BukaLapak, Jd.id, dll. Beli kebutuhan pakaian yang tetap branded bisa di Zalora, BerryBenka, HijUp, dst.Â
Jika malam hari tiba-tiba lapar bisa menggunakan Gofood atau Grabfood. Bayar tagihan listrik, internet, dan air bisa melalui e-wallet seperti LinkAja, OVO, Dana, Gopay, dll. Salurkan zakat, infaq, dan shodaqoh bisa melalui Kitabisa.com. Ikuti sertifikasi atau kursus untuk menambah skill secara online dan tentu dengan fee yang lebih murah di masa pandemi. Temukan hiburan tanpa keluar rumah dengan berlangganan beberapa penyedia hiburan seperti: Netflix, Viu, Spotify, Joox, dll. Tentu saja untuk mempermudah semua transaksi dan menghindari pergi ke ATM, jangan lupa instal mobile banking atau internet banking.
Bagi milenial yang sudah memiliki dana cukup untuk mewujudkan impian membuka usaha atau membeli beberapa aset seperti apartemen, rumah, mobil, motor, dst. Beberapa bank tentu akan memberikan pinjaman murah untuk mencapai target nasabah baru penyaluran kredit sekaligus mendorong perekonomian di masa pandemi seperti ini.Â
Dengan demikian bank cenderung akan banyak menyediakan pinjaman dengan fee awal dan biaya bulanan yang cukup murah. Cobalah untuk mencari tahu dahulu secara online produk keuangan di bank favoritmu, telepon bagian kantor tentang ketersediaan produk, dan cobalah untuk menanyakan proses pengurusan berkas secara online. Belanja gadget dan elektronik secara kredit yang tidak disediakan oleh bank umum juga sudah bisa dilakukan secara full online, contohnya menggunakan shopee pay later pada aplikasi shopee, atau aplikasi lainnya.
Sementara itu, bagi milenial yang mempunyai rencana jangka panjang dan memilih untuk menabung saja sambil menunggu modal terkumpul atau barang idaman dibeli dengan cara cash. Milenial bisa memanfaatkan produk keuangan investasi seperti saham yang perlahan harganya kembali bersemi sejak bulan mei, sebelumnya harga saham sempat jatuh saat mulainya pandemi di bulan maret lalu.
Jika masih khawatir dengan produk keuangan investasi, karena kemungkinan akan terjadi pandemi gelombang kedua. Milenial bisa siasati dengan membeli Surat Berharga Negara atau jika belum tersedia bisa membeli Reksadana Pasar Uang. Karena investasi di kedua produk investasi tersebut dijamin pasti cuan mengingat kecilnya resiko yang ditawarkan dan pemerintah yang tidak mungkin gagal bayar memberikan imbal hasil.
Beberapa kekurangan yang perlu diketahui jika tabungan jangka panjang milik milenial itu disimpan secara tunai, perhiasan, atau emas batangan di dalam rumah tentu akan lebih rawan kehilangan. Apabila hanya ditaruh pada rekening tabungan maka akan terpotong secara nominal oleh biaya bulanan dan imbal hasilnya yang didapatpun sangat kecil.Â
Apalagi jika sampai tahunan uang tidak digunakan, secara tidak langsung nilainya pun akan menyusut sebesar inflasi setiap tahunnya. Belum lagi jika sewaktu-waktu khilaf menggunakan tabungan buat belanja diluar tujuan yang telah direncanakan. Oleh karena itulah, produk keuangan investasi adalah solusi terbaik untuk simpanan di masa depan. Dengan memanfaatkan produk keuangan investasi juga bisa menentukan sendiri risiko dan imbal hasil yang akan diterima sesuai tujuan tabungan.
Di jaman serba teknologi internet seperti sekarang ini ada Bank dan Sekuritas yang telah memberikan layanan daftar rekening secara online. Contoh: Buka Tabungan Bank BCA melalui Mobile BCA dan Buka Rekening Dana Investasi full online di website sekuritas Indo Premier.
Tetap Nikmati dan Pelajari Hal Baru di Masa Pandemi
Adaptasi di masa pandemi adalah sebuah keharusan. Bukan hanya adaptasi kebiasaan baru untuk menjaga kesehatan dengan: menggunakan masker, cuci tangan, dan jaga jarak. Adaptasi semua kegiatan dilakukan secara online wajib dipelajari untuk dapat menikmati seluruh kemudahan yang ada sekarang. Selain itu, juga agar milenial tetap hidup normal dan tidak ketinggalan jaman dengan standar tatanan kebiasaan baru.
Jangan lupa di akhir bulan untuk selalu koreksi anggaran belanja bulanan yang sudah berjalan. Jangan terlalu boros dan jangan pula terlalu hemat. Analisis apa yang menjadi penyebab masalah dan tandai. Jangan sampai terulang pada bulan berikutnya. Terakhir, apabila memiliki cicilan sebaiknya selalu bertanggungjawab dengan membayarnya setiap jatuh tempo.
Marilah memberikan kontribusi yang dimulai dari diri sendiri. Bantu negara menjaga Sistem Stabilitas Keuangan untuk menggerakkan kembali roda perekonomian Indonesia. Ya, sampai dengan orang dapat bekerja seperti sedia kala dari barang dan jasa yang menjadi kebutuhan belanja kita.Â
Jangan panik di masa pandemi, ingatlah kita kuat jika bersama, saling percaya, dan saling menjaga. Berikan kepercayaan pengelolaan keuangan negara dengan baik kepAada pemerintah, karena kepercayaan yang telah diberikan masyarakat akan mewujudkan pengelolaan makroprudensial aman terjaga.
Indonesia.. Kita Bisa Jika Bersama, Saling Percaya, dan Saling Menjaga!
Dirgahayu Republik Indonesia ke 75!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H