A. Apa yang dimaksud dengan teori laporan keuangan sebagai tanda atau ilmu semiotika?
Telah disebutkan di awal bahwa sesuai dengan dasar tanda, penjelasan dari informan atas laba akuntansi merupakan "tanda baru", "teks baru" atau "kode baru" yang dapat muncul dalam konteks tertentu dan menggambarkan sesuatu realitas tertentu pula. Pada tingkatan ini, realitas baru yang merupakan petanda (signified) dari penjelasan informan atas laba akuntansi yang telah dijelaskan. Akuntansi berkepentingan dengan proses menyediakan dan penyampaian informasi sebagai syarat salah satu komunikasi bisnis sehingga akuntansi disebut sebagai bahasa bisnis (the language of business).Â
Bahasa merupakan bagian utama atau pokok dalam hal berkomunikasi. Pesan dan makna yang ada dipikiran pengirim dapat disimbolkan atau ditandai dengan bentuk ungkapan bahasa yang tepat supaya makna tersebut dapat ditafsirkan serupa seperti yang dimaksudkan dan tidak terjadi kesalahpahaman dalam artiannya. Semiotika merupakan bagian hasil mengkaji yang membahas teori umum tentang tanda-tanda (signs) dan simbol-simbol dalam bagian linguistik. Linguistik merupakan salah satu bagian hasil mengkaji ilmu bahasa yang membahas fonetik, gramatika, morfologi, dan makna kata atau ungkapan bahasa.Â
Akuntansi keuangan yang dikenal luas sekarang ini mulai mengembangkan dasar premis bahwa investor dan kreditor adalah pihak yang menjadi sasaran pusat informasi. Efek komunikasi yang ingin dicapai adalah agar pihak yang ditunjukkan tersebut bersedia mengumpulkan atau menanam saham ke dalam kegiatan ekonomik yang dibutuhkan masyarakat melalui perantara perusahaan. Karena perilaku investor dan kreditor menjadi sasaran pengubah sesuatu, pesan (message) yang ingin disampaikan mengenai perusahaan adalah misalnya likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas.Â
Dapat beranggapan pesan tesebut merupakan saran dalam pengambilan keputusan investor dan kreditor untuk perusahaannya. Teori akuntansi semiotika berfokus pada pembahasan pada masalah penyimbolan dunia nyata atau realitas (kegiatan perusahaan) ke dalam tanda bahasa akuntansi (elemen-elemen dalam statemen keuangan) sehingga seseorang akan mendapatkan hal dapat dibayangkan kegiatan fisis perusahaan tanpa harus secara langsung membuktikan kegiatan tersebut. Teori ini berusaha untuk menjawab apakah elemen-elemen statemen keuangan benar-benar menggambarkan suatu keadaan dimana yang memang dimaksudkan dan untuk menyakinkan bahwa makna yang terkandung dalam simbol pelaporan tidak dapat disalahartikan oleh pemakai atau pengguna.Â
Teori ini berusaha untuk mencarikan dan merumuskan makna-makna komplek dalam pelaporan keuangan. Oleh karena itu, teori ini banyak membahas pendefisinian atau pengertian makna elemen (objek), pengidentifikasian atribut atau karakteristik elemen sebagai pendefisinian, dan penentuan jumlah rupiah (pengukuran) elemen sebagai salah satu atributnya.
B. Kenapa laporan keuangan sebagai tanda atas ilmu semiotika