Nama  : Lailatus Sholihah
Nim   : 43220010184
Kelas  : Teori Akuntansi (CU-116)
Dosen Pembimbing : Apollo, Prof, Dr, M.Si.Ak, CIFM, CIABV, CIBG
UNIVERSITAS MERCUBUANA
- Definisi Expense
Expense atau biasa disebut dengan beban menurut Standar Akuntansi Keuangan (1999:12) "Expense atau beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk arus kas keluar".Â
Sedangkan menurut Soemarso (2013:29), "Beban adalah aliran kas yang keluar atas terjadinya transaksi barang atau jasa, yang kemudian dibandingkan dengan pendapatan untuk menentukan laba atau sebagai penurunan dari aktiva bersih sebagai akibat dari penggunaan jasa ekonomis dalam menciptakan pendapatan atau pengenaan pajak oleh pemerintah. Beban digunakan sebagai sumber pendapatan seperti memperoleh hasil dari suatu aktivitas tersebut.Â
Misalnya memperoleh gaji, pembayaran listrik dan penyusutan. Beban akan mengurangi pendapatan dan akan menghasilkan laba bersih atau aktiva bersih dalam perusahaan sebelum akhirnya digunakan untuk membayar pajak.
- Pengakuan dan Pengukuran Expense
Pengukuran Beban
- Cost Historis
Sejumlah kas atau sepadan yang dikorbankan untuk memperoleh aktiva. Pengukuran biaya atas prinsip cost historis ini dapat digunakan untuk jenis aktiva seperti gedung, peralatan dan lain sebagainya.
- Cost Pengganti atau Cost Masukan Terkini (Replacement Cost/ Current Input Cost)
Cost ini dapat menunjukkan sejumlah rupiah (uang) berapa harga pertukaran yang harus dikorbankan sekarang atau saat ini oleh suatu entitas untuk memperoleh aktiva atau aset yang sejenis atau serupa dalam kondisi yang sama dan serupa. Misalnya, dalam penilaian untuk persediaan.
- Setara Kas (Cash Equivalent)
Sejumlah beberapa kas yang dapat diwujudkan dengan cara menjual setiap apa saja jenis aktiva di pasar bebas dalam kondisi perusahaan yang normal. Nilai ini biasanya didasari oleh catatan harga pasar barang bebas yang sejenis dalam kondisi yang sama. Pos aktiva berwujud biasanya akan menggunakan dasar penilaian ini.
Pengakuan Beban
Beban dapat diakui saat timbulnya aset merupakan saat terjadinya peralihan hak dari pihak lain ke pemerintah tanpa diikuti keluarnya kas dari kas umum. Misalnya, tagihan rekening telepon dan rekening listrik. Terjadinya konsumsi aset merupakan saat pengeluaran kas kepada pihak lain yang tidak dapat didahului oleh timbulnya kewajiban dan/atau konsumsi aset non-kas dalam kegiatan operasional pemerintah.Â
Dan yang terakhir timbul saat terjadinya penurunan masa manfaat ekonomi atau potensi jasa yang merupakan terjadi pada saat penurunan nilai aset atau aktiva sehubungan dengan penggunaan aset bersangkutan waktu. Misalnya, penyusutan atau amortisasi.Â
Dalam konsep penandingan (matching), pengakuan biaya dasarnya sejalan dengan pengakuan pendapatan. Untuk mengatasi berbagai perbedaan pendapat tentang pengakuan biaya, maka terbentuklah peraturan tertentu untuk mengakui biaya dalam IAI (1994), misalnya, dalam Konsep Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan menyatakan :
"Beban dapat diakui jika dalam laporan rugi laba akan mengalami penurunan masa manfaat ekonomi di masa yang akan datang yang berkaitan langsung dengan penurunan aktiva atau aset atau kenaikan kewajiban atau liabilities telah terjadi atau terlaksana dan dapat diukur secara handal" (paragrap 94).
- Direct Matching atau Product Matching
Diketahui pada saat penjualan atau hasil penandingan yang berkaitan dengan produk atau jasa yang akan dijual. Pada konsep ini yang tidak memperdulikan beberapa masalah contohnya seperti biaya yang belum dikaitkan langsung pada produk atau jasa. Sehingga semua biaya lain diluar produk dianggap sebagai aktiva atau aset yang akan digantikan ke periode di masa yang akan datang.
- Indirect Matching atau Period Matching
Berikut adalah beberapa konsep matching tersebut yang dapat diterima karena beberapa alasan sebagai berikut:
- Banyaknya biaya yang bersifat joint cost yang susah digunakan guna untuk hasil tertentu, sehingga hal ini memerlukan alokasi pada arbiter.
- Untuk jenis biaya yang bersifat berulang kali serta regular, tidak akan ada pengaruh material terhadap masalah kapan akan dibayarkannya.
- Biaya bisa saja terjadi dan tidak akan dianggap karena akan memberikan beberapa kontribusi terhadap hasil di masa yang akan datang, maka dari itu tidak dibebankan pada peride sekarang.
- Dari sekian banyaknya biaya periode yang secara tidak langsung berhubungan dengan biaya pada periode di masa sekarang, sehingga hal ini tidak dapat berbeda antara matching yang berdasarkan pengguna maupun dasar waktu pada pelaporannya.
- Matching, Expense VS Cost
Secara umum biaya (Cost) merupakan sumber ekonomi yang harus dikorbankan agar bisnis dapat berjalan dengan lancar. Sedangkan beban (Expense) dapat dijadikan sebagai penurunan nilai massa manfaat ekonomi yang berupa pengeluaran uang yang biasa disebut penyusutan nilai aktiva. Dalam konsep matching expense VS cost selalu bersandingan dengan biaya pengeluaran.Â
Cost dalam periode akuntansi biasanya lebih dari satu tahun karena dianggap sebagai pengeluaran modal sedangkan expense memiliki periode akuntansi yang kurang dari satu tahun karena pengambilannya dari pengeluaran pendapatan tersebut.Â
Expense akan mengeluarkan biaya yang relative lebih kecil sedangkan biaya relative lebih besar. Oleh karena itu, konsep matching expense VS cost ini dapat dilihat dari perbedaan yang ada pada komponen expense dan cost.Â
Sebagai konsep biaya (Cost) dan konsep beban (Expense) memiliki sebuah persamaan yang yaitu kedua komponen tersebut memiliki hak untuk menggunakan uang kas sehingga uang kas dan setara kas kan berkurang ketika biaya dan beban diadakan.
- PSAK 26 Biaya Pinjaman
Definisi
Biaya pinjaman merupakan Bungan dan biaya lainnya yang dapat ditanggung oleh suatu entitas sehubungan dengan peminjaman dana tersebut. Biaya pinjaman dapat meliputi:
- Beban Bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif seperti yang sudah dijelaskan dalam PSAK 55 (revisi tahun 2011): Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
- Beban keuangan dalam sewa pembiayaan yang dapat diakui oleh PSAK 30 (revisi tahun 2011): sewa: dan
- Selisih kurs yang berasal dari pinjaman dalam mata uang asing sepanjang selisih kurs tersebut diperlukn dalam sebagai penyesuaian atas biaya bunga.
Dan bergantung pada keadaan aset yang dapat menjadi aset kualifikasian:
- Persediaan
- Pabrik
- Fasilitas pembangkit listrik
- Aset takberwujud
- Properti Investasi
Pengakuan Biaya Pinjaman
Entitas dapat mengkapitalisasi biaya pinjaman tersebut dengan dapat diatribusikan secara langsung oleh perolehan, konstruksi, atau pembuatan aset kualifikasian sebagai bagian dari perolehan biaya atas aset tersebut.Â
Biaya pinjaman tersebut juga dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan aset ketika kemungkinan besar suatu biaya pinjaman tersebut menghasilkan masa manfaat ekonomi di masa yang akan datang untuk entitas dan dapat diukur secara handal. Tidak terlalu mudah untuk dapat mengidentifikasikan hubungan langsung antara pnjaman tertentu dengan aset kualifikasian dan untuk menentukan pinjaman yang dapat dihindari.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI