Nama: Lailatul Qomariah
NIM: 223206030024Â
UAS: Pengembangan kurikulum
Judul: Kegelisahan Akademik Tentang Perubahan kurikulum K13 ke Kurikulum Merdeka.Â
Di sini saya akan membahas tentang kegelisahan akademik tentang perubahan kurikulum di Indonesia. Pembahasan dunia akademis sangat luas, baik dari lembaga pendidikan yang negeri baik pendidikan yang swasta. Didalam dunia pendidikan, semua diatur oleh kurikulum. Kurikulum yang bagus, akan bagus juga hasil pendidikannya.Â
Contohkan sajalah pada kurikulum k13 disini yang memiliki tujuan mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.
Yang mana pada kurikulum sebelumnya yakni kurikulum k13 peserta didik serta guru-guru beberapa di sekolah itu masih belum menjiwai terhadap tujuan kurikulum k13 akhirnya apa pembelajaran di sekolah tersebut masih saja berupa pembelajaran tradisional yang mana peserta didik dan guru-guru masih saja seperti menggunakan kurikulum sebelum-sebelumnya alias masih turun temurun. Hal itu terjadi sebab waka kurikulum dalam sekolah tersebut bukan dari golongan orang-orang yang berpendidikan akhirnya penerapan kurikulum dalam lembaga itu semakin amburadul. Akhirnya tidak sesuai dengan harapan serta tujuan dari kurikulum k13 sendiri. studi tentang manajemen kurikulum saat iniÂ
Semakin mendapat banyak perhatian dari kalangan ilmuwan dan para ahli yang menekuni bidang kurikulum, administrasi pendidikan, dan teknologi pendidikan. Beralasan bahwa kurikulum menempati bagian terpenting pada suatu lembaga pendidikan. Menjadi wajar karena dunia mengalami era globalisasi dan banyak perubahan dalam berbagai lini kehidupan serta mempengaruhi dunia pendidikan. Kurikulum menjadi aspek yang berpengaruh terhadap keberhasilan pendidikan nasional dan menjadi komponen yang memiliki peran strategis dalam sistem pendidikan.Â
K13 memang sudah dilaksanakan di semua sekolah hanya saja beberapa sekolah memang masih belum 100% dalam melaksanakan hal tersebut. Contoh saja pada sekolah swasta yang berada di pedesaan terpencil. Hanya ada beberapa guru yang memang asli lulusan dari dunia pendidikan sendiri serta lainnya Anda yang cuma lulusan SMA ada yang lulusan dari luar jurusan pendidikan. kurikulum k13 aja belum 100% lalu sejak pandemi selesai yakni pada 11 Februari tahun 2022 lagi lagi pendidikan digemparkan oleh perubahan kurikulum Di situ menteri mengganti kurikulum k13 dengan kurikulum merdeka.Â
Sejak pergantian kurikulum merdeka beberapa guru-guru banyak mengalami kegelisahan. Sebab ada kurikulum k13 saja peserta didik masih belum bisa menyesuaikan dan belum mencapai target ada kurikulum k13 tersebut lantas bagaimana dengan pelaksanaan kurikulum merdeka ini. Sedangkan dari kurikulum merdeka di sini memiliki tujuan memberikan keleluasaan kepada pendidik untuk menciptakan pembelajaran berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar peserta didik.Â
Daftarkan atau ubah pilihan Implementasi Kurikulum Merdeka satuan pendidikan anda sekarang. Tujuan dari kurikulum merdeka di sini yang mana memberi kebebasan kepada peserta didik sedangkan pada sekolah swasta di desa kami peserta didik sudah mengalami kurangnya semangat dalam menuntut ilmu di sekolah umum dan jika dikaitkan dengan kurikulum merdeka yang mana disuruh memilih kebebasan disuruh mengembangkan apa yang diminatkan di situ mereka otomatis lebih banyak memilih untuk tidak sekolah umum.
Memang benar perubahan kurikulum sesuai dengan kebutuhan masyarakat akan tetapi kita juga harus melihat masyarakat di pedesaan terpencil yang mana mereka juga masih juga kesulitan dalam menggunakan media-media atau pembelajaran online adakalanya di desa terpencil itu masih belum punya HP dan lain sebagainya.Â
Masyarakat senantiasa berubah dan akan terus berubah dari masa ke masa. Masyarakat di era modernisasi sangat jauh berbeda dengan masyarakat pada sebelum ini, dan akan berbeda dengan masyarakat pada anak cucu kita nanti. Dan yang jelas semakin banyak tuntutan masyarakat dalam rangka mengimbangi pola dan gaya hidup saat ini. Perubahan itu jelas akan mempengaruhi cara atau gaya hidup dan cara berpikir kita. Dunia yang luas ini, kini tidak lagi menjadi kendala perhubungan manusia. Segala sesuatu yang dianggap penting oleh manusia, akan terpublikasi di media sosial.Â
Pendek kata, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mampu memanjakan manusia. Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa ciri masyarakat itu adalah dinamis. Dikarenakan banyaknya tuntutan pola dan gaya hidup. Kurikulum, dengan demikian, harus elastis dan fleksibel serta dinamis mengikuti arus perkembangan yang terus diusahakan oleh manusia itu.Â
Kurikulum yang dinamis penting untuk menjaga kelangsungan hidup manusia, sebab sifatnya yang fungsional dan mempersiapkan anak untuk menghadapi masalah-masalah di dalam masyarakat tempat mereka hidup. Dilihat dari segi tempat berlangsungnya kegiatan, pendidikan dapat terjadi dalam seluruh lingkungan kehidupan manusia.Â
Proses pendidikan tidak hanya terjadi pada lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah saja tetapi berlangsung pula pada situasi kehidupan yang lebih luas yaitu pada lingkungan masyarakat yang sering disebut juga sebagai pendidikan non formal. Berdasarkan Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, peristiwa pendidikan yang berlangsung pada lingkungan masyarakat tergolong pada pendidikan non formal.Â
Telah banyak pakar dan praktisi pendidikan memberikan definisi tentang konsep pendidikan non formal. Combes dalam Djudju S Sudjana mengemukakan pengertian formal dengan setiap kegiatan yang terorganisir dan sistematis di luar sistem persekolahan yang mapan, dilakukan secara mandiri atau merupakan bagian penting dari kegiatan yang lebih luas yang sengaja dilakukan untuk melayani peserta didik tertentu di dalam mencapaiÂ
tujuan belajarnya.Â
Kurikulum berbasis masyarakat yang bahan dan objek kajiannya kebijakan dan ketetapan yang dilakukan di daerah, disesuaikan dengan kondisi lingkungan alam, sosial, ekonomi, budaya dan disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan daerah yang perlu dipelajari oleh siswa di daerah tersebut.Â
Dalam hal ini saya mewakili penduduk desa terpencil solusi dari saya terhadap para menteri yang bertanggung jawab dalam merubah kurikulum tidak hanya melihat kebutuhan masyarakat di kota saja akan tetapi lebih terkontrol lagi terhadap masyarakat yang di desa-desa terpencil. Sebab cara berpikir masyarakat desa dan kota itu juga berbeda yang mana Di desa itu masih kekurangan banyak pengetahuan. Dan menurut saya ada kurikulum adakah di sini adanya ketidakcocokan apabila digunakan di desa atau di lembaga kami.Â
Emang benar sama peserta didik boleh memilih kebebasan sedangkan pada kenyataannya peserta didik di zaman sekarang itu memilih bebas untuk tidak belajar lantas bagaimana jika peserta didik itu tidak belajar apakah bisa memajukan Indonesia apakah bisa memberikan Indonesia atau apakah ini yang dinamakan implementasi dari kurikulum merdeka? Saya rasa masih kurang cocok disebabkan semua peserta didik selalu perlunya diarahkan oleh seorang guru sebab tanpa seorang guru seorangpun murid tidak akan menemukan arah yang tepat dalam menjalani kehidupan selanjutnya.Â
Jadi apapun kurikulumnya di situ seorang guru tetap berperan baik dalam dunia pendidikan terhadap peserta didik. Seorang guru harus tetap mengarahkan peserta didik seorang guru harus mengayomi peserta didik seorang guru harus tetap memberikan contoh kepada peserta didik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H