Mohon tunggu...
Lailatul Maulida
Lailatul Maulida Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Seorang Penulis Buku dan Blogger. Mahasiswi S2 / Magister Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan Universitas Gadjah Mada

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perubahan Global, Adakah Ilmplikasi Baiknya?

3 Desember 2023   10:49 Diperbarui: 3 Desember 2023   10:56 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

5. Standar hidup yang lebih tinggi di seluruh dunia

Secara politis, hal ini mengacu pada pengembangan bentuk-bentuk pemerintahan yang beroperasi pada skala global, yang kebijakan dan aturannya diharapkan dipatuhi oleh negara-negara yang bekerja sama. Ketiga aspek inti dari globalisasi ini didorong oleh perkembangan teknologi, integrasi global teknologi komunikasi, dan distribusi global media. Globalisasi ekonomi internasional dunia serta budaya dan struktur politik dipimpin oleh negara-negara kaya dan kuat yang menjadi kaya karena kolonialisme dan imperialisme, termasuk AS, Inggris, dan banyak negara Eropa Barat. Sejak pertengahan abad ke-20, para pemimpin negara-negara ini menciptakan bentuk-bentuk pemerintahan global baru yang menetapkan aturan kerja sama dalam ekonomi global yang baru. Termasuk di dalamnya adalah Perserikatan Bangsa-Bangsa, Organisasi Perdagangan Dunia, Kelompok Dua Puluh, Forum Ekonomi Dunia, dan OPEC.

Negara-negara berkembang mengalami peningkatan standar hidup berkat globalisasi. Menurut Bank Dunia, kemiskinan ekstrem menurun 35% sejak tahun 1990. Target Tujuan Pembangunan Milenium pertama adalah mengurangi setengah dari angka kemiskinan tahun 1990 menjadi setengahnya pada tahun 2015. Hal ini tercapai lima tahun lebih cepat dari jadwal pada tahun 2010. Di seluruh dunia, hampir 1,1 miliar orang telah keluar dari kemiskinan ekstrem sejak saat itu. Globalisasi telah mendorong menguatnya keadilan hukum, peraturan perundang-undangan yang berpihak pada rakyat dan menguatnya tuntutan agar para penegak hukum bekerja secara profesional dan transparan.

6. Akses ke pasar-pasar baru

Beberapa sosiolog, seperti William I. Robinson, membingkai globalisasi sebagai sebuah proses yang dimulai dengan terciptanya ekonomi kapitalis, yang membentuk hubungan antara wilayah-wilayah yang berjauhan di dunia sejak Abad Pertengahan. Bahkan, Robinson berpendapat bahwa karena kapitalis (neo-kapitalis) didasarkan pada pertumbuhan dan ekspansi, maka ekonomi yang mengglobal adalah hasil yang tak terelakkan dari kapitalisme. Dari fase awal kapitalisme dan seterusnya, kekuatan kolonial dan imperialisme Eropa, dan kemudian imperialisme Amerika Serikat, menciptakan hubungan ekonomi, politik, budaya, dan sosial global di seluruh dunia.

Dalam hal ekonomi, globalisasi mengacu pada ekspansi kapitalisme untuk memasukkan semua tempat di seluruh dunia ke dalam satu sistem ekonomi yang terintegrasi secara global. Secara budaya, globalisasi mengacu pada penyebaran dan integrasi global dari ide, nilai, norma, perilaku, dan cara hidup. Globalisasi telah menyebabkan peningkatan perdagangan barang dan jasa yang dapat menunjukkan bahwa Indonesia juga mampu bersaing di pasar perdagangan luar negeri, terutama untuk produk pertanian, hasil laut, tekstil dan bahan tambang. Seiring dengan teknologi yang semakin canggih, perekonomian semakin berkembang pesat dengan adanya belanja online, dimana masyarakat dapat memesan sesuai dengan kebutuhannya dengan menggunakan telepon genggam yang terkoneksi dengan internet, hal ini sangat memudahkan masyarakat yang memiliki banyak aktivitas.

Kesimpulan

Globalisasi bukanlah istilah yang asing lagi sekarang. Semua aktivitas yang kita lakukan dan gunakan dipengaruhi oleh globalisasi. Kehadiran teknologi dan informasi mempercepat semua proses globalisasi saat ini. Dimana hampir semua aspek kehidupan manusia tersentuh oleh globalisasi. Beberapa pengaruh atau dampak positif globalisasi terhadap kehidupan bangsa Indonesia antara lain; perubahan nilai dan sikap, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, taraf hidup yang lebih baik, bidang hukum, pertahanan dan keamanan, bidang sosial budaya, bidang ekonomi, dan perdagangan.

Kita harus selektif dalam mengikuti perkembangan globalisasi. Orang tua juga berperan penting dalam mendidik anak agar tidak terbawa arus negatif globalisasi. Ambil sisi positif dari proses globalisasi. Dengan adanya proses globalisasi dalam kehidupan, kita dapat memperoleh informasi dengan cepat, membuat kehidupan menjadi lebih baik, seiring berkembangnya teknologi. Oleh karena itu perlu dipertahankan aspek sosial budaya Indonesia sebagai identitas bangsa. Caranya adalah dengan menyaring budaya yang masuk ke Indonesia dan melestarikan budaya bangsa. Kita boleh saja mengikuti era globalisasi, namun jangan sampai kita lupa bahwa ada negara yang menjadi rumah kita. Dengan begitu kita dapat menyeimbangkan nilai-nilai budaya dan ideologi kita dengan era globalisasi yang ada saat ini sehingga budaya kita tidak akan hilang tetapi semakin berkembang.

Referensi :

Fitria, E. M. (2015). Dampak online shop di instagram dalam perubahan gaya hidup konsumtif perempuan shopaholic di Samarinda. Jurnal Ilmu Komunikasi, 1(3), 117-128.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun