Mohon tunggu...
Lailatul Habibah
Lailatul Habibah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

termotivasi menulis kerena ketrikatan dengan jurusan saya dipendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membongkar Makna dan Keberagaman Asesmen dalam Pembelajaran

11 November 2023   18:42 Diperbarui: 11 November 2023   19:00 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

     Pembelajaran yang efektif memerlukan proses penilaian yang cermat dan menyeluruh. Penilaian dalam konteks pembelajaran bukan sekedar mengukur hasil tes tetapi juga merupakan konsep sistematis yang mencakup banyak aspek berbeda untuk mendapatkan gambaran kemajuan siswa secara keseluruhan. Pada artikel kali ini kita akan membahas tentang pengertian dan konsep asesmen dalam pembelajaran, peranan asesmen sebagai alat, macam-macam bentuk asesmen, dan kegunaan asesmen untuk tujuan lain serta ciri-ciri penting yang membedakan resensi yang baik.

1. Pengertian dan Konsep Evaluasi dalam Pembelajaran

            Evaluasi pembelajaran merupakan suatu proses sistematis dan berkesinambungan yang menentukan mutu pembelajaran. Hal ini termasuk mengevaluasi kemajuan siswa, metode pengajaran dan efektivitas program. Evaluasi memberikan wawasan sejauh mana tujuan pembelajaran tercapai dan memberikan dasar untuk perbaikan terus-menerus.

 2. Asesmen sebagai Alat

            Asesmen sebagai bagian integral dari proses penilaian merupakan alat utama untuk mengukur kemampuan, pengetahuan dan keterampilan siswa. Asesmennya tidak hanya sekedar tes tertulis tetapi juga mencakup berbagai metode seperti proyek, presentasi, observasi dan portofolio. Fungsi utama asesmen adalah memberikan gambaran perkembangan siswa secara menyeluruh dan asesmen dibuat untuk mengetahui kemajuan belajar anak dan sebagai teknik pelaporan. Asesmen seringkali disebut dengan suatu bentuk penilaian, sedangkan penilaian itu sendiri merupakan salah satu unsur dalam proses evaluasi. Pengukuran kuantitatif dan penilaian kualitatif saling bergantung dan tidak dapat dipisahkan dari penilaian.

3. Beragam Bentuk Asesmen dalam Pendidikan

Bentuk asesmen dalam pendidikan sangat beragam. Mulai dari tes tertulis, tes lisan, hingga proyek kolaboratif dan kerja praktek. Beragamnya pilihan ini memberikan keleluasaan bagi pendidik dalam memilih metode yang sesuai dengan tujuan dan kebutuhan belajar siswanya. Dengan demikian, penilaian tidak hanya sekedar alat pengukuran tetapi juga alat untuk memfasilitasi pembelajaran yang aktif, efektif dan beragam.

4. Menggunakan Asesmen dengan Beragam Tujuan

Asesmen dapat digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk menilai pemahaman konsep, mengukur penguasaan keterampilan, mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran, dan memberikan umpan balik yang konstruktif. Dengan merancang asesmen yang selaras dengan tujuan pembelajaran, pendidik dapat membantu siswa mencapai potensi maksimal mereka. Asesmen penilaian perkembangan anak memerlukan pendekatan berkelanjutan yang berfokus pada proses dan hasil. Adapaun langkah-langkah dalam melakukan asesmen perkembangan anak dapat diuraikan sebagai berikut:

  • pengumpulan data. Hal ini meliputi observasi langsung terhadap anak, observasi interaksinya dengan lingkungan, serta pengumpulan informasi dari berbagai sumber, termasuk orang tua dan pendidik.
  • Verifikasi Data Verifikasi data penting untuk menjamin keakuratan informasi yang akan menjadi dasar proses evaluasi. Apabila terdapat kejanggalan atau ketidaksesuaian informasi, diperlukan klarifikasi lebih lanjut.
  • pengelolaan data Proses ini dapat mencakup pengelompokan data berdasarkan domain perkembangan, seperti fisik, kognitif, sosial, dan emosional.
  •  Pemrosesan data mungkin juga melibatkan pemilihan alat atau metode yang tepat untuk mengukur kemajuan anak. interpretasi data Proses ini melibatkan analisis mendalam terhadap hasil penilaian untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, dan kebutuhan anak.

5. Karakteristik Penting Asesmen

Asesmen yang efektif mempunyai beberapa karakteristik penting. Pertama, penyelarasan dengan tujuan pembelajaran dan kurikulum, asesmen harus merinci sejauh mana siswa telah mencapai keterampilan yang diinginkan. Kedua, bersikap adil dan tidak memihak, asesmen harus menjamin bahwa setiap siswa mempunyai kesempatan yang sama untuk menunjukkan kemampuannya. Ketiga, memberikan umpan balik konstruktif, asesmen bukan hanya tentang memberikan nilai, tetapi juga memberikan wawasan yang dapat membantu peserta didik memahami kekuatan dan kelemahan mereka. Asesmen juga dapat dipahami sebagai pengumpulan dan evaluasi informasi terkait kemampuan individu, kualitas program, dan efektivitas kegiatan yang dilakukan. Asesmen sangat penting untuk pengembangan program dan peningkatan kapasitas masing-masing anak. Adapun komponenen yang di asesmen dari perkembangan anak meliputi:

  • Aspek perkembangan fisik motorik mempunyai empat bagian, yaitu keterampilan motorik kasar yang meliputi keterampilan seperti memanjat tali dan memanjat tangga; Keterampilan motorik halus meliputi aktivitas seperti menarik resleting dan mengancingkan baju; organ indera terkait dengan fungsi panca indera; dan kesehatan fisik, termasuk keseimbangan antara berat badan dan tinggi badan (termasuk pemantauan berat badan dan tinggi badan secara teratur, serta pencatatan riwayat kesehatan untuk menilai perkembangan kesehatan anak). Selain itu, penilaian juga melibatkan penilaian aktivitas dan ketangkasan, pencatatan kehadiran, kemampuan menggunakan berbagai alat permainan, dll.
  • Perkembangan kognitif meliputi pemahaman visual seperti pengenalan warna dan bentuk, pengetahuan prosedural seperti pemahaman cara berjalan dan menggunakan peralatan, pengetahuan tentang waktu dan ruang termasuk pengetahuan tanggal, waktu, dan keterampilan memori seperti mengingat nama dan surat dari teman.
  •  Perkembangan moral meliputi pemahaman kaidah sopan santun, tata tertib sekolah, dan norma lainnya.
  • Perkembangan sosial meliputi keterampilan interpersonal seperti bermain bersama teman dan mengantri, serta kemampuan interpersonal seperti menjawab pertanyaan, mengekspresikan diri, dan sebagainya.
  • Perkembangan emosi meliputi kasih sayang terhadap teman, orang tua, guru, empati, pengendalian emosi, dan pengendalian agresi.
  • Kemampuan dalam disiplin keilmuan mencakup keterampilan matematika, sains, pengetahuan sosial, bahasa, dan seni.

Refrensi

La Ode Anhusadar. (2013). Assement dalam Pendidikan Anak Usia Dini. Al-Ta’dib, 6(1), 1–4.

Wulan, A. R. (n.d.). Pengertian dan Esensi Konsep Evaluasi, Asesmen, Tes, dan Pengukuran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun