Asesmen yang efektif mempunyai beberapa karakteristik penting. Pertama, penyelarasan dengan tujuan pembelajaran dan kurikulum, asesmen harus merinci sejauh mana siswa telah mencapai keterampilan yang diinginkan. Kedua, bersikap adil dan tidak memihak, asesmen harus menjamin bahwa setiap siswa mempunyai kesempatan yang sama untuk menunjukkan kemampuannya. Ketiga, memberikan umpan balik konstruktif, asesmen bukan hanya tentang memberikan nilai, tetapi juga memberikan wawasan yang dapat membantu peserta didik memahami kekuatan dan kelemahan mereka. Asesmen juga dapat dipahami sebagai pengumpulan dan evaluasi informasi terkait kemampuan individu, kualitas program, dan efektivitas kegiatan yang dilakukan. Asesmen sangat penting untuk pengembangan program dan peningkatan kapasitas masing-masing anak. Adapun komponenen yang di asesmen dari perkembangan anak meliputi:
- Aspek perkembangan fisik motorik mempunyai empat bagian, yaitu keterampilan motorik kasar yang meliputi keterampilan seperti memanjat tali dan memanjat tangga; Keterampilan motorik halus meliputi aktivitas seperti menarik resleting dan mengancingkan baju; organ indera terkait dengan fungsi panca indera; dan kesehatan fisik, termasuk keseimbangan antara berat badan dan tinggi badan (termasuk pemantauan berat badan dan tinggi badan secara teratur, serta pencatatan riwayat kesehatan untuk menilai perkembangan kesehatan anak). Selain itu, penilaian juga melibatkan penilaian aktivitas dan ketangkasan, pencatatan kehadiran, kemampuan menggunakan berbagai alat permainan, dll.
- Perkembangan kognitif meliputi pemahaman visual seperti pengenalan warna dan bentuk, pengetahuan prosedural seperti pemahaman cara berjalan dan menggunakan peralatan, pengetahuan tentang waktu dan ruang termasuk pengetahuan tanggal, waktu, dan keterampilan memori seperti mengingat nama dan surat dari teman.
- Â Perkembangan moral meliputi pemahaman kaidah sopan santun, tata tertib sekolah, dan norma lainnya.
- Perkembangan sosial meliputi keterampilan interpersonal seperti bermain bersama teman dan mengantri, serta kemampuan interpersonal seperti menjawab pertanyaan, mengekspresikan diri, dan sebagainya.
- Perkembangan emosi meliputi kasih sayang terhadap teman, orang tua, guru, empati, pengendalian emosi, dan pengendalian agresi.
- Kemampuan dalam disiplin keilmuan mencakup keterampilan matematika, sains, pengetahuan sosial, bahasa, dan seni.
Refrensi
La Ode Anhusadar. (2013). Assement dalam Pendidikan Anak Usia Dini. Al-Ta’dib, 6(1), 1–4.
Wulan, A. R. (n.d.). Pengertian dan Esensi Konsep Evaluasi, Asesmen, Tes, dan Pengukuran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H