Mohon tunggu...
Lailatul Fadhilah Jamil
Lailatul Fadhilah Jamil Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

A learner.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jogja adalah Tempat untuk Berpatah Hati

28 Juni 2022   15:05 Diperbarui: 28 Juni 2022   18:19 599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Seorang anak 5 tahun datang menghampiriku menawarkan koran yang ia bawa. Wajahnya lesu, menimbulkan rasa kasihan. Aku pun membeli satu bundel koran untuk kubaca sendiri. Setidaknya untuk melariskan dagangan anak tersebut.

Lampu merah masih 50 detik lagi. Aku membolak balik halaman koran. Sekedar ingin tahu berita terpanas hari ini. Mataku langsung tertuju pada highlight di halaman depan koran. Tanganku berkeringat. Detak jantungku berdetak sepuluh kali lipat lebih cepat.

Lampu merah tinggal 20 detik lagi. Aku masih belum mengalihkan pandangan dari paragraf tersebut. Wajah Naya terpapar jelas. Aku masih tak percaya di halaman koran tersebut ada foto Naya, beserta namanya yang tertulis jelas. Naya Mentari. Namun yang lebih mengejutkan adalah tulisan diatas foto Naya. Buronan.

Lampu merah tinggal 5 detik lagi. Perasaanku makin tak karuan. Apa yang Naya lakukan hingga menjadi buronan dan terpapar di halaman depan koran. Aku tak bisa menjelaskan perasaan apa yang menyelimutiku detik ini. Pikiranku kacau sekali.

Lampu merah tinggal 3 detik lagi, masih belum hijau. Aku memutuskan untuk tancap gas meninggalkan lampu merah. Mengendarai motor dengan kecepatan tertinggi yang aku bisa. 

Aku tak tahu harus bertindak apa, satu-satunya yang aku inginkan saat ini adalah Naya. Berharap ia datang padaku dan berkata bahwa semua ini adalah mimpi, dan kita akan baik-baik saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun