Mohon tunggu...
Lailatul Ilmia
Lailatul Ilmia Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Saya menyukai berbisnis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Asin dan Manis, Keripik Pisang Sukosari yang Membuat Nagih

5 Februari 2023   20:12 Diperbarui: 5 Februari 2023   20:26 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Produksi keripik pisang/Dokumentasi Kkn 36

Perkuat Pemasaran UMKM, Mahasiswa UMSIDA Lakukan Branding di Desa Sukosari

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) terus berkiprah nyata dalam menjalankan pengabdian masyarakat. Tidak hanya menerjunkan para dosennya, Umsida juga menerjunkan para mahasiswanya melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN)/ Kuliah Kerja Nyata Pencerahan (KKN-P) di berbagai daerah. Kiprah nyata kelompok 36 di desa Sukosari ini dibuktikan dengan Branding UMKM yang dilakukan di desa Sukosari Trawas pada Rabu (25/01/2023) dan Kamis (26/01/2023). 

Adanya UMKM Keripik Pisang yang ada di Desa Sukosari menjadi salah satu cara untuk mengenalkan potensi di Desa Sukosari. Terdapat dua orang pelaku UMKM yang memiliki usaha pembuatan keripik pisang, beliau adalah Bu Yuyun dan Bu Wahyuti. Keduanya merupakan kakak beradik yang menggeluti bisnis yang sama dalam waktu yang lama. 

Bu Yuyun sendiri memulai usaha pada tahun 2009, dalam proses produksinya terdapat dua macam keripik pisang yang dibuat. Keripik pisang yang dibuat terdiri dari rasa asin dan manis. 

“Saya memulai usaha ini dengan modal 200.000 dan saat ini keripik saya sudah dipasarkan di destinasi wisata di Trawas” Ujarnya.

“Dalam perharinya saya bisa memproduksi kurang lebih 7 kilo keripik pisang dan untuk pemesanannya biasanya melalui whatshap atau mengambil langsung di rumah” Tambahnya.

Selain Bu Yuyun ada juga Bu Wahyuti yang memulai bisnisnya di tahun 2012. Produk yang diproduksi juga kripik pisang yang memiliki dua varian rasa yaitu asin dan manis. 

“Keripik yang saya jual memiliki 2 rasa, asin dan manis tetapi yang memiliki banyak peminat adalah rasa manis” Ucapnya.

“Dalam perminggunya saya bisa menghasilkan 60 kilo keripik pisang. Tetapi biasanya saya memproduksi sesuai pesanan yang saya terima” Ujarnya. 

“Keripik pisang yang saya produksi biasanya dipasarkan di wisata Trawas, Masjid Cheng Ho Pandaan, dan distributor lokal” Tambahnya. 

Dari kedua pelaku usaha tersebut, produk yang diproduksi sudah memiliki sertifikasi halal dan PIRT dan NIB. Dalam penguatan pemasarannya Divisi UMKM dari Mahasiswa KKN UMSIDA Kelompok 36 melakukan branding dengan membuat konten untuk mengenalkan produk UMKM dan mendesain label baru dengan harapan lebih banyak orang yang berencana untuk membeli produk tersebut. 

(Vandha Nita Ardiyanti)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun