Mohon tunggu...
Lailatul Q
Lailatul Q Mohon Tunggu... Freelancer - blogger

Guru, Blogger, Traveller

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hikayat Layla 2

28 Agustus 2021   05:38 Diperbarui: 28 Agustus 2021   05:36 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi matamaduranews.com

Sepulang dari kota 

Layla menangis 

Tersedu

Terguncang begitu pilu

; ada apa, Layla?

Layla tidak berbicara

Ia hanya menangis 

Terus menangis

Karenanya bulan menjadi sedih

Malam menyisakan perih

Mencekam

Tidak ada nyanyian

Tidak ada keramaian

Seluruh alam diam 

Hanya tinggal isak tangis Layla

Melengking-lengking 

Mengiris hati

: sudahlah, Layla. Kota memang selalu menyisakan kenangan

  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun