Sepulang dari kotaÂ
Layla menangisÂ
Tersedu
Terguncang begitu pilu
; ada apa, Layla?
Layla tidak berbicara
Ia hanya menangisÂ
Terus menangis
Karenanya bulan menjadi sedih
Malam menyisakan perih
Mencekam
Tidak ada nyanyian
Tidak ada keramaian
Seluruh alam diamÂ
Hanya tinggal isak tangis Layla
Melengking-lengkingÂ
Mengiris hati
: sudahlah, Layla. Kota memang selalu menyisakan kenangan
 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!